Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Kerap Lawan Arus di Jalan Kayu Manis Barat Matraman, Warga: Bikin Macet

Kompas.com - 16/03/2023, 17:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara sepeda motor kerap melawan arus di Jalan Kayu Manis Barat, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Sebagian besar pengendara motor menerobos jalan untuk menyeberangi rel kereta api Stasiun Pondok Jati menuju Jalan KH Ahmad Dahlan.

Hesti (61), seorang pedagang di Jalan Kayu Manis Barat, mengatakan bahwa hal ini terjadi setiap hari, terutama saat hari kerja.

"Ramainya yang lawan arah itu pagi sama sore pas jam pulang kerja. Pagi mulai jam 06.00-an WIB," kata dia di lokasi, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Pengendara Motor Lawan Arus di Kayu Manis Matraman untuk Seberangi Rel Bikin Jalan Semrawut

Hesti mengatakan, seharusnya para pengendara mobil dan motor mengikuti rambu lalu lintas yang terpampang jelas di Jalan Kayu Manis Barat 8.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, jalur yang berada di pertigaan itu memiliki rambu larangan berwarna merah bersimbol setrip di ujung jalan.

Rambu ini menghadap ke arah jalur dari arah Pramuka dan dari arah pelintasan kereta api.

Seharusnya, pengendara sepeda motor dan mobil dari arah pelintasan kereta api berbelok ke kanan di Jalan Kayu Manis Barat 8 alih-alih berjalan lurus ke arah Pramuka.

Sementara itu, pengemudi dari arah Pramuka seharusnya berbelok ke kiri di Jalan Kayu Manis Barat 8 alih-alih berjalan lurus ke arah pelintasan dan menyeberangi rel kereta api.

Baca juga: Satpol PP DKI Akan Tutup Tempat Hiburan Malam Pelanggar Aturan Jam Operasional Saat Ramadhan

Mulai pukul 06.00 WIB setiap harinya, pengendara motor melawan arus hingga menyebabkan kemacetan.

"Jam segitu mulai macet karena mulai banyak yang lawan arus. Jam 07.00 WIB udah macet total, tapi mulai enggak macet jam 08.30-an WIB," terang Hesti.

Sementara itu, pada pukul 09.00 WIB, biasanya volume pengendara motor yang melawan arus mulai menurun.

Ida (35), pemilik rumah makan di Jalan Kayu Manis Barat, menambahkan bahwa pengendara motor pun masih melawan arus pada siang hari.

"Sama aja, kalau siang ada aja yang masih ngelawan arus, cuma ya enggak seramai pagi sama sore," ungkap Ida di lokasi.

Sementara untuk keramaian pada sore hari, pengendara motor mulai melawan arus pukul 16.00 WIB saat jam pulang kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com