Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Penitipan Anak di Balai Kota DKI Tidak Dipindahkan saat Sebagian Ruangan Dibongkar

Kompas.com - 16/03/2023, 20:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian ruangan Taman penitipan anak (TPA) sekaligus tempat pendidikan anak usia dini (PAUD) di Balai Kota DKI Jakarta, rencananya akan dibongkar pada Sabtu (18/3/2023).

Plt Kepala sekolah Tempat Penitipan Anak (TPA) Negeri Bale Bermain Balai Kota, Barjono mengatakan, meski ada proses pembongkaran, tempat berkegiatan anak-anak di TPA Negeri itu tidak direlokasi.

"Anak-anak tetap belajar di sini cuma menang ruangannya tidak seluas ini," ujar Barjono saat ditemui di lokasi, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Sebagian Ruangan Tempat Penitipan Anak Peninggalan Anies di Balai Kota DKI Bakal Dibongkar

Barjono tak menampik pembongkaran ruangan nanti akan menggangu aktivitas anak-anak di TPA Negeri. Ia berharap pembongkaran dapat dilakukan pada akhir pekan.

"Kalau mungkin pembongkaran di Sabtu dan Minggu, mungkin pembelajaran tidak terganggu gitu ya," ucap Barjono.

Hingga kini, Barjono belum mengetahui pasti luas ruangan TPA Negeri setelah sebagiannya nanti dibongkar karena desainnya sampai saat ini masih belum diserahkan oleh Biro Umum Pemprov DKI.

"Nanti kita tidak tahu persis desain dari biro umum seperti apa untuk pengertian mendesain agar mainan (anak-anak) ini tetap ada. Sejauh ini sih baru kita pindahkan alat ini pembelajaran anak-anak ini untuk kemudian ketika nanti ini dibongkar alat mainan tetap aman," ucap Barjono.

Barjono sebelumnya mengemukakan, saat ini ada 12 anak yang dititipkan oleh orangtua setiap hari di TPA bernama Bale Bermain Balai Kota tersebut.

Baca juga: Heru Budi Sebut Tempat Penitipan Anak Peninggalan Anies di Balai Kota DKI Akan Diperbaiki

Para anak-anak itu mengikuti pendidikan PAUD dari pukul 07.00 sampai dengan 14.30 WIB. Biasanya waktu mereka akan mengikuti jam kerja para orangtua yang menitipkan.

"Untuk tahun depan ada 11 anak yang sudah didaftarkan. Nanti dari 12 yang saat ini ada yang masih bertahan di sini, itu yang usia 2 sampai 3 tahun. Nah yang usia 5 atau 6 tahun itu sudah keluar apa ke TK atau ke SD," ucap Barjono.

TPA Negeri bernama Bale Bermain Balai Kota peninggalan Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta itu rencananya akan dibongkar pada Sabtu.

Sebagian ruangan TPA ini akan dibongkar untuk dialihfungsikan sebagai ruangan khusus dari lantai dasar blok G kawasan Balai Kota DKI Jakarta.

"Katanya penataan ruang kemudian menjadi ruang VVIP. Tapi saya tidak tahu persis ruang yang ada di sini," ucap Barjono.

Baca juga: Tempat Penitipan Anak di Balai Kota DKI Akan Dibongkar, Guru Sudah Negosiasi tapi Belum Ada Titik Temu

Barjono memastikan TPA itu nantinya masih ada di lokasi yang sama. Hanya saja ukurannya diperkecil yang diperkirakan sepertiga dari luas ruangan saat ini.

"Kalau TPA itu luasnya dikurangi, wacana cuma sepertiga dari luas ruangan," ucap Barjono.

Untuk diketahui, TPA Negeri tersebut dibangun pada 2018 lalu. Tempat tersebut dibangun untuk menitipkan anak-anak dari para pegawai DKI di Balai Kota.

Di TPA Negeri ini, anak-anak para pegawai bisa mengikuti pendidikan PAUD yang pengajarnya berasal dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

TPA ini sudah beroperasi sejak 12 September. Pegawai yang menitipkan anaknya di TPA ini tidak dikenakan biaya apa pun.

Selain di kantor pemerintahan, TPA semacam ini juga disiapkan di ruang publik lain seperti di pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com