Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyektor "Star Ball" yang Tak Berfungsi di Planetarium TIM Disebut Keluaran 1997

Kompas.com - 16/03/2023, 21:58 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkapkan, proyektor berjenis star ball yang terletak di Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan keluaran tahun 1997.

Untuk diketahui, proyektor itu tak berfungsi sehingga Teater Bintang di POJ masih belum beroperasi hingga saat ini.

Vice President Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif berujar, lantaran star ball itu tergolong berusia tua, jajarannya hendak mengganti proyektor di Teater Bintang tersebut.

Baca juga: Akui Proyektor Planetarium TIM Tak Berfungsi, Jakpro: Kami Komunikasikan ke Vendor

"Star ball ini sudah lama, versi 1997. Itu yang jadi perhatian kami, star ball," ucap Syachrial di Kantor Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).

"Itu sedang kami usahakan, mudah-mudahan kami peroleh," lanjut dia.

Syachrial menyebutkan, PT Jakpro bisa jadi mencari star ball baru dengan jenis yang berbeda dengan yang kini terpasang di Teater Bintang.

Proses pencarian star ball baru ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Nanti kami akan diskusikan dulu. Kami cari yang terbaik, baik itu kualitas atau harga," tutur dia.

Baca juga: Buntut Proyektor Rusak, Komisi B DPRD DKI Akan Tinjau Planetarium TIM

Syachrial menambahkan, selain mencari star ball baru, PT Jakpro memiliki opsi lain.

Opsi itu adalah memperbaiki star ball rusak tersebut. Namun, ia mengakui biaya perbaikan itu tergolong mahal.

"Bisa diperbaiki. Untuk diperbaiki cukup kompleks, biaya perbaikan cukup besar juga," ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra sebelumnya mengungkapkan proyektor yang dapat menjalankan teater pengetahuan tentang angkasa raya di POJ TIM itu tidak berfungsi.

"Contohnya Teater Bintang ini, hanya diganti karpet dan kursinya, tapi tidak bisa berjalan karena proyektornya tidak berfungsi," ujar Anggara, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Jakpro Klaim Tengah Perbaiki Proyektor Planetarium di TIM yang Rusak

Anggara pun meminta Pemprov DKI memberikan perhatian pada POJ karena sarat nilai sejarah dan edukasi untuk masyarakat, khususnya mengenai pengetahuan angkasa raya.

Ia mengetahui bahwa POJ di TIm, Jakarta Pusat tidak berfungsi setelah Komisi E DPRD DKI Jakarta datang ke TIM pada Rabu (8/3/2023).

POJ itu disebut tidak berfungsi sejak selesai direvitalisasi oleh BUMD PT Jakarta Propertindo.

Ia pun menyayangkan revitalisasi dengan anggaran fantastis ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Adapun revitalisasi TIM memakan anggaran Rp 1,4 triliun.

"Kami menyayangkan anggaran revitalisasi TIM yang cukup fantastis justru tidak menyentuh secara menyeluruh POJ ini," kata Anggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com