Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Kerja di "Job Fair" Kota Bekasi: Uang Habis Puluhan Ribu Rupiah, Lembaran Lamaran Kerja Tak Terpakai

Kompas.com - 17/03/2023, 05:07 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Attabiq Rustam Adhi (23) mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk mencetak lembar demi lembar identitas diri dan surat lamaran kerja demi mengikuti job fair di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.

Pria lulusan Strata-1 (S1) dari salah satu kampus swasta di Kota Bekasi itu sudah mengeluarkan puluhan ribu rupiah untuk bisa mendapat pekerjaan yang ia impikan di acara tersebut.

Setidaknya, ada 10 rangkap lembar identitas yang sudah ia cetak untuk menjadi modal ia melamar kerja.

Baca juga: Pencari Kerja Job Fair Kota Bekasi: Banyak Perusahaan Tak Dikenal, Ada yang Ratingnya Buruk

"Sudah habis sekitar Rp 35.000. Saya pengin jadi tenaga IT," kata Adhi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Kamis (16/3/2023).

Adhi berkeliling dari satu stan ke stan lain, mencari puluhan stan perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan yang ia harapkan.

Namun, perjalanannya mencari rezeki hidup nihil. Apa yang Adhi harapkan dari rumah, tidak dapatkan di job fair tersebut.

"Sejauh ini belum ketemu, kebanyakan sales, admin, dan marketing gitu," ujar dia.

Selain itu, lanjut Adhi, lembar identitas yang telah ia cetak pun sia-sia. Sebab, hampir semua stan perusahaan itu menyediakan kode QR untuk memudahkan pelamar yang datang.

Baca juga: Keluhan Pencari Kerja di Job Fair Kota Bekasi: Lebih Lama Antrenya daripada Lamar Kerja!

Informasi soal keberadaan kode QR dalam job fair itu pun dikeluhkan oleh Adhi.

"Saya kagetnya, ini ternyata pakai form (kode QR) semua daftarnya. Jadi, lamaran fisik saya enggak terpakai," tutur dia.

"Di banner-nya itu enggak dikasih tahu (formasi apa saja yang tersedia). Satu hari sebelum acara baru dikasih tahu. Kalau di banner memang enggak ada," lanjut Adhi.

Meski sebelumnya sudah melamar lewat website yang menyediakan lowongan pekerjaan, namun Adhi tetap memilih untuk datang ke job fair tersebut.

Ia berpikir peluangnya untuk mendapat kerja lebih besar terbuka selain hanya mencari lewat situs daring.

"Sebelumnya memang saya cuma lamar lewat online, website kayak Kalibrr, Glints, LinkedIn," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com