JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang baju bekas impor di Blok M Square mengaku keberatan dengan langkah pemerintah melarang aktivitas thrifting.
Salah satu pedagang baju bekas impor di Blok M Square, Jakarta Selatan, Andriani (53) berharap, pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan tersebut.
Menurut dia, aktivitas jual beli baju bekas impor justru bisa menjadi salah satu roda penggerak perekonomian di Tanah Air usai pandemi Covid-19.
"Kalau bisa ya janganlah (dilarang). Ada peluang juga memajukan ekonomi dari bisnis ini (berdagang baju bekas impor), apalagi setelah pandemi Covid-19," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Kamis (16/3/2023).
"Biarkan kami dengan usaha kami masing-masing. Semua rezeki tuhan yang atur," tambah dia.
Baca juga: Thrifting Dianggap Mengganggu Industri Tekstil Indonesia, Pedagang Baju Bekas: Ah, Tidak Juga
Namun, jika pemerintah telah memutuskan untuk melarang thrifting dan akan menutup dagangannya, ia berharap Presiden Joko Widodo bisa memberikan solusi bagi semua pedagang baju bekas impor.
"Kalau dilarang, pemerintah memfasilitasi untuk usaha apa gitu, kita mau. Jangan ditutup begitu saja, tetapi enggak ada solusi," terang Andriani.
"Misalnya pemerintah kasih peluang dagang baju lokal gitu, kasih modal, dan harganya juga murah, dengan hitungan sekian, itu kan membantu dan kita mau," tambah dia.
Ia menuturkan, saat ini aktivitas thrifting tak hanya ramai di Jakarta. Banyak pedagang lain di luar Jakarta yang mencari makan dengan berdagang baju bekas impor ini.
"Karena banyak ya dagang ini, enggak cuma di Jakarta saja," papar dia.
Baca juga: Pemerintah Hendak Bakar Baju Bekas Impor Senilai Rp 30 Miliar
Pedagang baju bekas impor lain, Bosman Hasugian (56), juga meminta agar pemerintah tidak menutup usahanya.
Ia pun meminta pemerintah bisa lebih adil kepada pedagang ataupun pembeli baju bekas impor.
Menurut dia, setelah Covid-19, berdagang thrift dapat membantu masyarakat yang ekonominya lemah.
"Harapan saya, kebijakan pemerintah khususnya untuk hadir lah. Kita kan beli juga barang ini enggak mencuri," kata dia.
"Lihat aja pedagang di pinggir jalan di pulau Sumatra, mereka andalannya ini, karena di samping kualitas bagus, harga murah, sangat terjangkau. Jangan sampai dimatikan," papar dia.
Baca juga: Pedagang di Blok M Soal Larangan Impor Baju Bekas: Pemerintah Berlebihan...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.