Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewanya Para Pencari Kerja di "Job Fair" Kota Bekasi 2023...

Kompas.com - 17/03/2023, 10:15 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Antrenya parah banget. Sistem proses lamarnya juga enggak dikasih tahu seperti apa, pas di sini ngapain saja. Kenapa harus nunggu dulu, kan sama sistemnya (waktu daftarnya) juga enggak dikasih tahu," tutur Nur Mariza.

Minim informasi

Selain antrean, Naini juga mengeluhkan soal minimnya informasi yang tersedia dalam acara job fair tersebut.

Naini bahkan tidak familiar dengan perusahaan-perusahaan yang membuka stan lowongan kerja dalam gelaran job fair tersebut.

"Perusahaannya lebih banyak yang saya enggak tahu sih. Jadi, untuk perusahaan besar, kurang banyak," ujar Naini.

Baca juga: Pencari Kerja Job Fair Kota Bekasi: Banyak Perusahaan Tak Dikenal, Ada yang Ratingnya Buruk

Sependapat dengan Naini, seorang pencari kerja bernama Septa (23) mengatakan bahwa job fair kali ini tidak sesuai dengan ekspektasinya.

"Saya sangka bakal sesuai eskpektasi, perusahaan-perusahaan bonafide, lah. Ternyata perusahaan-perusahaan yang punya penilaian buruk di google, juga ada," ungkap Septa.

Lembar kertas lamaran tidak terpakai

Persoalan minimnya informasi berkait job fair berimbas ke hal lain.

Attabiq Rustam Adhi (23) atau Adhi, seorang pelamar, mengeluhkan soal lembar identitas dan surat lamaran fisiknya yang tidak terpakai.

Padahal, pria lulusan Strata-1 (S1) itu sudah mengeluarkan uang puluhan ribu rupiah untuk bisa melamar pekerjaan yang ia impikan.

Setidaknya, ada 10 rangkap lembar kartu identitas yang sudah ia cetak sebagai modal kelengkapan berkas melamar kerja.

Baca juga: Pencari Kerja di Job Fair Kota Bekasi: Uang Habis Puluhan Ribu Rupiah, Lembaran Lamaran Kerja Tak Terpakai

"Sudah habis sekitar Rp 35.000. Saya pengin jadi tenaga IT," kata dia.

Akibatnya, lembar identitas yang telah ia cetak menjadi sia-sia. Sebab, hampir semua stan perusahaan menyediakan kode QR untuk memudahkan pelamar yang datang.

"Saya kagetnya, ini ternyata pakai form (kode QR) semua daftarnya. Jadi, lamaran fisik saya enggak terpakai," tutur dia.

"Di banner-nya itu enggak dikasih tahu (formasi apa saja yang tersedia). Satu hari sebelum acara baru dikasih tahu. Kalau di banner memang enggak ada," lanjut Adhi.

Diharapkan menekan pengangguran

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Bekasi Ika Indayarti berharap job fair kali ini bisa menekan angka pengangguran di Kota Bekasi yang hingga kini masih di angka 8,81 persen.

Terlebih, ada ribuan lowongan dari pekerjaan dan ratusan formasi jabatan yang tersedia.

"Diketahui secara bersama, angka pengangguran di Kota Bekasi tahun 2021 itu ada di 10,88 persen, sementara tahun 2022, sudah turun menjadi turun 8,81 persen," kata Ika.

"Meski ada penurunan, saya rasa angka tersebut masih tinggi karena saya rasa ada angka pengangguran yang tidak tercatat di Kota Bekasi," tambah Ika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com