Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ojol Bermotor Listrik: Sewa Kendaraan Rp 40.000 per Hari, Penghasilan Tak Menentu

Kompas.com - 17/03/2023, 16:11 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Azwar (28), pengemudi ojek online pengantar makanan bermotor listrik, rela berkeliling Jakarta demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Ketika ditemui Kompas.com, Azwar tengah mengganti baterai motor listriknya yang sudah low bat usai mengantar makanan pelanggan di daerah Jakarta Barat.

"Kalau baterai ini tergantung pemakaian, per kilometer gitu. Sehari bisa gantinya itu biasa dua atau tiga kali. Tempat ganti (baterainya) banyak," ujar Azwar saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Baca juga: Cerita Ojol Pakai Motor Listrik Sewaan, Kadang Pendapatan Cuma Cukup untuk Bayar Sewa

Untuk menjadi ojek online pengantar makanan dengan motor listrik, Azwar harus mengeluarkan modal untuk menyewa kendaraan.

"Baru seminggu yang lalu saya jadi ojek listrik. Sistemnya ini sewa per harinya Rp 40.000 dari Semolis," ujar dia.

Meski demikian, dengan skema sewa itu, ia tak harus mempunyai sepeda motor sendiri. Ia juga tak harus mengeluarkan uang lagi untuk mengisi bensin atau pun servis motor.

Sebelum beralih ke motor listrik, Azwar telah satu setengah tahun menjalani profesinya itu menggunakan motor bensin.

Namun, motor miliknya itu rusak karena pemakaian yang intens.

Ia pun akhirnya terpaksa menyewa motor listrik agar tetap bisa bekerja.

Azwar mengaku pendapatnya tidak menentu. Dengan modal Rp 40.000 untuk sewa, pendapatan sehari paling kecil Rp 100.000.

"Saya pendapatan enggak menentu sih, kadang Rp 200.000 kadang Rp 100.000," ujarnya.

Baca juga: Soal Subsidi Motor Listrik, Pengemudi Ojol: Pasti Berat Bayar Cicilan dan Biaya Baterainya...

Uang tersebut digunakan Azwar untuk menyambung hidupnya di Jakarta yang serba mahal.

"Kalau menutup (kebutuhan sehari-hari) sih, sedikit banget, tipis. Kalau dapat seminggu Rp 600.000, bayar sewa Rp 280.000 seminggu, belum kebutuhan," ujarnya.

Besar kecilnya penghasilan tergantung orderan dari konsumennya. Dari pagi sampai malam, Azwar keliling Jakarta mencari orderan.

"Itu tergantung dapatannya, saya berangkat dari jam 9 pagi (09.00) sampai jam 8 malam (20.00)," ujarnya.

Selama hampir 12 jam itu Azawar mengaspal di jalan. Per harinya ada belasan orderan yang dia bisa ambil.

"Jadi saya ngambil makanan. Kalau makanan itu orderan bisa tiga kali sih, sisanya paling kiriman instan," kata dia.

Namun, sayangnya Azwar tidak bisa mengambil orderan yang terlalu jauh karena kapasitas baterai motornya.

"Perhari itu bisa 12 sampai 13 orderan. Cuma saya enggak bisa track jauh (karena motornya listrik)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com