JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian ruas Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, terendam air yang keluar dari median jalan.
Lurah Pondok Pinang Rizky Januar mengatakan, genangan air di depan Pondok Indah Mall (PIM) 2 sudah menggenang hampir satu bulan.
"Pancaran air yang keluar dari median jalan telah menggenangi sebagian ruas Jalan Metro Pondok Indah, khususnya PIM 2, selama beberapa pekan, hampir sebulan mungkin," kata Rizky di lokasi, Jumat (17/3/2023).
Baca juga: Saluran Air Dadakan Dibuat untuk Atasi Genangan di Jalan Metro Pondok Indah
"Genangan air pada awalnya memang hilang dan timbul, tetapi dalam sepekan terakhir tidak pernah mengering," tambah dia.
Rizky menambahkan berbagai upaya telah dilakukan untuk menemukan sumber kucuran air.
Namun, hingga hari ini pihaknya belum menemukan penyebab utama keluarnya pancaran air dari median jalan.
"Sumber air belum diketahui sampai sekarang. Pak Camat Kebayoran Lama juga sudah bersurat ke Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek saluran air yang ada di sekitar, karena memang banyak gedung di sekitar sini," ungkap Rizky.
"Kemarin PAM Jaya udah mengecek, katanya bukan saluran mereka. Pihak PIM juga mengaku tak memiliki saluran yang ada di sekitar Jalan Metro Pondok Indah. Jadi solusi jangka pendek kami adalah membangun saluran alternatif yang melintang di atas aspal agar air tidak menggenang," lanjut dia.
Baca juga: Mencari Tahu Penyebab Genangan Air di Jalan Metro Pondok Indah
Diberitakan sebelumnya, terdapat kucuran air yang keluar dari median Jalan Metro Pondok Indah.
Air tersebut terus-menerus mengalir hingga membasahi sebagian ruas jalan yang ada di depan PIM 2.
Alhasil kucuran air membanjiri sebagian ruas jalan hingga 50 meter jauhnya.
Genangan air mulai tampak di bawah south skywalk yang menghubungkan PIM 1 dengan PIM 2 hingga mulut underpass arah Kebayoran Lama.
Akibat pancaran air yang terus keluar, ada sebagian ruas jalan di depan PIM 2 yang ikut terdampak.
Beberapa lubang tampak terlihat di beberapa titik dan mengakibatkan laju kendaraan terhambat.
Para pengendara harus mengurangi kecepatannya karena jalan yang rusak berada tepat di tengah jalan raya.
Kendati demikian, pihak keamanan setempat telah berinisiatif untuk meminimalisasi kejadian tidak terduga, beberapa traffic cone dan water barrier ditempatkan di aspal yang berlubang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.