Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju "Branded" Bak Harta Karun di Lapak "Thrifting", Pedagang Blok M: Siapa Cepat, Dia Dapat...

Kompas.com - 17/03/2023, 19:57 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang thrift atau pakaian impor bekas di Blok M Square menyebutkan, pelanggannya banyak mengincar barang bermerek saat membeli dagangannya.

Mereka berharap mendapatkan barang branded dengan harga murah. 

"Ada yang mencari merek branded, ya biasanya produk Jepang atau Korea," ujar salah satu pedagang thrift, Bosman Hasugian (56), saat ditemui Kompas.com di Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2023).

"Biasanya produk Uniqlo atau H&M ya gitu lah, saya kurang paham jenis merek," kata dia.

Merek-merek tersebut diincar oleh pelanggan yang datang ke tokonya.

Baca juga: Pedagang Thrift di Blok M Square Sebut Barang Dagangannya Sering Diborong Artis

Kata dia, pelanggan harus memiliki keberuntungan lebih untuk mencari barang bermerek. Bahkan, harus membutuhkan waktu lama untuk mencari di salah satu rak dagangannya.

"Itu pun juga siapa cepat dia dapat. Karena enggak banyak stoknya (barang branded tersebut)," imbuh dia.

Menurut Bosman, kebanyakan pelanggan yang belanja di tokonya hanya melihat dari segi kualitas pakaian bekas impor yang ia jual.

"Tetapi ya umumnya konsumen kita melihat kualitas barangnya sih masih bagus atau enggak gitu, bukan mereknya," terang dia.

Sebelumnya, salah satu pedagang pakaian bekas impor atau thrift di Blok M Square, Jakarta Selatan, Bosman Hasugian (56) menjelaskan jika kebanyakan pelanggannya berasal dari pekerja kantoran di kawasan Sudirman-Thamrin.

Baca juga: Baju Bekas di Blok M Dibeli Berbagai Kalangan, Ada Pegawai Kantoran di Sudirman dan Artis

"Dari seluruh kalangan masyarakat, tapi kebanyakan itu orang-orang kantoran yang di Sudirman-Thamrin," ujar dia saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat (17/3/2023).

Selain pekerja dari kawasan Sudirman-Thamrin, banyak juga pekerja kantoran di dekat kawasan Blok M Square yang berbelanja ke tokonya.

"Ada juga pekerja kantoran dekat sini yang datang, biasanya mereka datang jam makan siang," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com