Lantaran tidak memiliki biaya untuk sewa ataupun kontrak, mereka pun beraktivitas di tenda dengan bantuan listrik dari aki dan air di kali.
Salah satu dari warga tersebut bernama Agus Riyanto (42).
“Ya, saya kecewa karena kerap enggak ada tanggapan. Kami jauh-jauh beberapa kali ke sini enggak ada tanggapannya. Ketemu aja sama sekali belum, kesannya dibohongi karena mau ketemuan akhirnya enggak jadi,” ujar dia.
Sementara itu, pihak Jakpro maupun Pemprov DKI juga disebut tidak ada yang menengok para warga sama sekali.
Baca juga: Jakpro Sayangkan Aksi Warga Duduki Kampung Susun Bayam secara Paksa
“Wah, enggak ada (yang menjenguk)!” kata Agus.
“Sudah pada budeg, semua pada tuli. Boro-boro ada yang nengok. Listrik aja dicabut,” celetuk dia.
Selaras dengan dua warga lainnya, Agus turut berharap bisa segera menempati Kampung Susun Bayam.
“Mereka bilangnya tanggal 1 Maret sudah bisa menempati rusun, tapi sampai sekarang belum juga,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.