Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Orang Berkostum Boneka Cari Nafkah di Pinggir Jalan: Malu Juga sih, tapi Mau Bagaimana?

Kompas.com - 18/03/2023, 05:31 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Depok bernama Anto (30) mengisahkan bagaimana perjuangannya menghidupi keluarga dengan profesi yang terpaksa dijalaninya sejak enam bulan terakhir.

Anto yang merupakan kepala rumah tangga sekaligus ayah dari tiga anak ini hanya mengandalkan belas kasihan dari pengendara atau pejalan kaki yang tengah melintas.

Bermodalkan kostum boneka bebek warna oranye, pria yang memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Dasar (SD) itu hanya duduk di pinggir jalan bersama anak keduanya.

Baca juga: Makanan Berfomalin Ditemukan di Pasar Anyar Tangerang Jelang Ramadhan

"Ya seperti ini (duduk saja). Iya, Bang (duduk di pinggir jalan sambil mengharapkan belas kasihan). Malu juga sih kayak begini. Tapi mau bagaimana?" kata Anto saat ditemui Kompas.com di pinggir jalan, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (17/3/2023).

Anto kemudian menjelaskan rutinitas setiap harinya yang berprofesi sebagai orang berkostum boneka.

Ia bersama sang buah hati berangkat dengan angkutan kota alias angkot atau kereta rel listrik (KRL) Commuter Line jurusan Pasar Minggu pada pukul 11.00 WIB.

Setibanya di Pasar Minggu, Anto langsung melangkahkan kaki untuk berjalan menyusuri jalan-jalan yang ada di Jakarta Selatan sambil menggandeng anak dan menggunakan kostum bonekanya.

“Enggak (mendatangi orang lalu joget-joget). Ya nongkrong saja di pinggir jalan. Nanti kalau sudah enggak capek, jalan lagi,” ucap Anto.

Baca juga: Sudin SDA Jaksel Sebut Pancaran Air di Jalan Metro Pondok Indah Mengucur di Jam Sibuk

Pria asal Sumatera Utara itu berujar, rute yang digunakan setiap harinya tidak sama. Dia hanya jalan sesuka hati tanpa arah tertentu.

“(Intinya) Kami muter-muter, kadang sampai ke Buncit Raya lalu ke Kalibata, nanti ke mana lagi gitu. Pokoknya, enggak menentu (arahnya),” ungkap Anto.

Anto terus berjalan tanpa arah hingga waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB. Setelahnya, ia pulang ke rumah kontrakannya, menemui istri dan dua anaknya yang lain sambil memberikan rezekinya pada hari itu.

“Daripada di rumah, Bang. Mau ngapain lagi? Enggak ada pemasukan kalau di rumah. Karena kan kami juga sudah berkeluarga. Makanya terpaksa kayak begini,” keluh Anto.

Mengenai pendapatan setiap hari, Anto mengatakan hal tersebut tidak menentu, mengingat profesinya ini hanya mengandalkan belas kasihan orang lain.

Baca juga: Video Detik-detik Pria Bawa Kabur Gadis di Sunter Beredar, Wajah Terduga Pelaku Terekam Jelas

Jika beruntung, Anto akan membawa pulang uang Rp 100.000. Jika sedang apes, ia pulang dengan tangan hampa.

“Kalau hujan, biasanya enggak dapat sama sekali,” ujar Anto.

Kata Anto, tidak apa-apa pulang dengan tangan kosong. Setidaknya hari esok masih bisa berusaha lagi.

Tetapi, saat ditanya apakah penghasilannya itu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, mata Anto langsung berkaca-kaca.

“Ya kalau begini, ya dicukup-cukupi, mau bagaimana lagi, Bang. Ya begitulah. Yang penting anak bisa makan, saya sudah bahagia. Bisa makan, ya kalau minta jajan, dikasih uang jajan,” imbuh Anto.

Baca juga: Jaga Kestabilan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan, Polisi: Pedagang Jangan Curang!

“Enggak ada libur. Ya kalau ada duit, kami makan, kalau enggak ada duit, kami enggak makan. Makanya kami jalan terus setiap hari, supaya anak sekolah, uang jajannya ada. Ini saja kontrakan sudah menunggak dua bulan,” kata Anto lagi.

Kemudian Anto merinci mengenai pengeluaran sehari-hari.

“Kalau naik kereta, sekali isi saldo Rp 20.000, itu untuk 3 sampai 4 hari. Kalau angkot, Rp 10.000 berdua untuk pergi dan pulang,” tuturnya.

Mengenai jarak yang Anto tempuh setiap harinya, ia memperkirakan bisa mencapai angka 20 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com