Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ada Motif Ekonomi dan Hubungan Sesama Jenis di Balik Kasus Mutilasi yang Gemparkan Warga Bogor

Kompas.com - 20/03/2023, 06:47 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Penemuan potongan tubuh pria di dalam sebuah koper menggemparkan warga Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023) lalu.

Kurang dari sepekan, polisi berhasil mengungkap kasus mutilasi tersebut.

Korban teridentifikasi sebagai RD (35), sedangkan pelaku berinisial DA (33). DA ditangkap di Yogyakarta, sebagaimana dilansir dari Kompas.id.

Kini, DA telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pembunuhan dan atau pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam Pasal 338 dan Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana seumur hidup atau pidana mati.

Baca juga: Koper Merah yang Ditemukan di Bogor Sempat Dikira Berisi Uang, Ternyata Potongan Mayat Pria

Motif ekonomi dan hubungan sesama jenis

Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin mengungkapkan kasus pembunuhan itu terjadi di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.

DA menusuk RD dengan senjata tajam hingga tewas. Pelaku kemudian memotong jasad korban dengan gerinda.

Bagian kaki dan kepala korban dibuang di aliran sungai Kecamatan Tigaraksa. Potongan kaki kiri korban sudah ditemukan di aliran Sungai Cimanceri, Tigaraksa.

Sementara bagian tubuh dari korban disimpan di koper yang akhirnya ditemukan warga di pinggir jalan dekat kebun di Desa Singabangsa.

”Untuk motifnya, sementara yang kami peroleh dari keterangan tersangka, ia bertengkar dengan korban karena diminta melakukan hubungan seksual,” ujar Iman, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Polisi Temukan Kaki Kiri di Sungai Cimanceri, Diduga Bagian Tubuh Korban Mutilasi Dalam Koper Merah

Menurut polisi, keduanya memiliki hubungan sesama jenis sejak empat bulan terakhir dan tinggal bersama di sebuah apartemen di Cisauk.

”Pendalaman ke arah hubungan asmara keduanya sebagai bentuk kelainan psikologis dan lain-lain akan kami dengan psikolog,” imbuhnya.

Polisi juga mengendus adanya motif ekonomi di balik kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut.

”Kami mencium adanya motif ekonomi karena ada sejumlah uang dari si korban yang diambil pelaku. Dari banyak tabungan (korban), diambil Rp 30 juta,” tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor Ajun Komisaris Yohanes Redhoi Sigiro.

DA sehari-hari bekerja sebagai sopir taksi daring, sementara RD bekerja sebagai penerjemah bahasa Mandarin.

DA dan RD diketahui sama-sama sudah berkeluarga. DA bahkan sudah memiliki anak. (Kompas/ Erika Kurnia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Kasus Mutilasi Pria Terungkap, Diduga Ada Motif Ekonomi dan Hubungan Sesama Jenis”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com