Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geramnya Heru Budi Lihat Kabel Fiber Optik Berserakan di Jalanan

Kompas.com - 20/03/2023, 08:24 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merasa geram dengan penempatan kabel fiber optik yang berserakan di sejumlah titik di Ibu Kota.

Untuk diketahui, Heru sempat meninjau penataan prasarana umum termasuk kabel fiber optik di Jakarta pada Sabtu (18/3/2023).

Dalam kesempatan itu, ia didampingi perwakilan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomuniksi (APJATEL).

Baca juga: Soal Kabel Fiber Optik Semrawut, Heru Budi: Ada Beberapa Koreksi yang Tak Beres

Ancam tak berikan izin

Heru awalnya meninjau kabel fiber optik di perempatan Gunung Sahari, sebelah kiri sebelum mal Golden Truly, tepatnya di Jalan Sahari, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Di sana, Heru mempertanyakan penempatan kabel fiber optik yang terurai di jalan tersebut.

Kabel mencuat keluar sehingga dapat mengganggu pejalan kaki.

Dia meminta kepada perwakilan APJATEL untuk segera memperbaiki keruwetan kabel fiber optik tersebut.

"Sepakat ya kalau enggak beres, saya enggak kasih izin (pemasangan) kabel (fiber) optik," tegas Heru Budi Hartono sembari menunjuk kabel yang mencuat ke jalan.

Baca juga: Wanti-wanti Heru Budi soal Kabel Semrawut dan Proyek Galian PLN yang Resahkan Warga

Heru mempertanyakan alasan kabel itu tak diselesaikan dan dibiarkan begitu saja di jalan. Heru memberikan keringanan untuk APJATEL untuk memperbaiki.

Apabila tak kunjung selesai, dia tak akan memberi izin kepada perusahan fiber optik mana pun.

"Kumpulin (pekerja) hari Senin, kapan mau dikerjain? Saya ikuti. Kalau enggak diberesin, se-Jakarta saya enggak kasih izin," ujar dia.

Temukan kabel semerawut di Kuningan

Tak hanya di Gunung Sahari, Heru juga meninjau kabel fiber optik di sepanjang Jalan HR Rasuna Said, Setia Budi, Jakarta Selatan, mulai di seberang Gedung KPK-Halte Kementrian Kesehatan.

Heru kembali mendapati gulungan kabel fiber optik dibiarkan berserakan di trotoar jalan, milik PT Fiber Media Indonesia (FMI).

Baca juga: Heru Budi Beri Operator Batas Waktu Perbaiki Kabel Semrawut: Usai Lebaran Harus Beres

"Saya mau nanya, kapan selesainya? Sebulan? Dua bulan? Saya ikut," tanya Heru meminta kepastian.

Perwakilan APTAJEL berjanji akan memperbaiki kabel-kabel tersebut selama dua bulan.

"Ya sudah, dua bulan dari sekarang, saya datang. Kalau belum, saya potong (kabelnya). Mau saya tambahin dua bulan dua minggu, enggak apa-apa," ujar Heru.

Heru menegaskan kembali kalau dia tidak akan memberi izin seumur hidup apabila janji perbaikan itu tidak ditepati.

"Kalau enggak beresin, seumur hidup kami enggak kasih izin, mau enggak? Semuanya saya enggak kasih izin loh," ujar Heru.

Baca juga: Temukan Kabel Fiber Optik Semrawut, Heru Budi: Kalau Enggak Beres, Tidak Saya Kasih Izin Lagi!

Pantau proyek galian

Lalu, pada hari yang sama, Heru Budi juga memantau proyek galian PLN di kawasan Rasuna Said dan Jalan Taman Margasatwa, Ragunan, Jakarta Selatan.

Di Taman Margasatwa, proyek PLN memakan sebagian jalan sehingga arus lalu lintas menjadi padat.

Heru memperingatkan pihak PLN untuk segera menuntaskan proyek tersebut.

Sebab, pengerjaan proyek galian tersebut berisiko terhadap keselamatan warga sekitar dan juga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

"Saya minta standar di lapangan seperti ini, cuma saya minta satu ke PLN, kerjakan 24 jam, kasihan warga, kasih lampu (penerangan)," ujar Heru.

Baca juga: Begini Aturan Bagi Restoran dan Tempat Hiburan Malam di Kota Tangerang Selama Ramadhan 2023

Meski demikian, Heru tetap mengapresiasi PLN karena telah memerhatikan pengguna jalan dengan memasang peringatan adanya pekerjaan galian.

"Contoh posisinya walaupun (proyek) kecil, besar, harus ada penanda seperti PLN, bagus maksud saya, cuma kurangnya ini (belum) 24 jam, harus ada lampu," kata dia.

Heru berkata demikian sembari mengingatkan kepada pihak APJATEL kalau pengerjaan mereka juga harus rapi.

"Kerja kayak gini 24 jam, sayang (tidak ada lampu) saya minta APJATEL kalau di lapangan harus seperti ini, ada lampu walaupun galiannya kecil," ujarnya.

Kabel berserakan bikin macet

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyatakan bahwa proyek galian serta kabel fiber optik yang berserakan menjadi penyebab kemacetan di Ibu Kota.

Hari turut mendampingi Heru Budi saat meninjau kabel fiber optik yang berserakan.

"Peninjauan berkait dengan pekerjaan yang memang sesuai SOP atau belum. Tentunya Pak Pj Gubernur (Heru Budi Hartono) menyampaikan bahwa pekerjaan galian menyumbang sebagian kemacetan di Jakarta," ujar Hari.

Pesan dari Heru Budi, kata Hari, pekerjaan galian maupun kabel-kabel yang berserakan di beberapa titik di Jakarta itu harus dibenahi.

Baca juga: Dilema Usaha Baju Bekas Impor, Barang Branded Harga Merakyat tetapi Dilarang Pemerintah

"Sengaja Pak Pj memperlihatkan pekerjaan benar yang ini, dari teman-teman APJATEL juga sudah sampaikan, (mereka) selaku asosiasi galian untuk segera memperbaiki," ujar Hari.

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah berkomitmen bersama dengan Direktur Operator dan memberikan sosialisasi sebanyak dua kali.

"Kami tunjukan di lapangan bahwa ada pekerjaan yang benar harus diperbaiki. Ini yang menjadi momentum ke depannya agar pekerjaan yang tidak benar, tidak ada lagi," kata Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com