Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Sebut Sodetan Ciliwung Sangat Penting, Bisa Membagi-bagi Air untuk Kendalikan Banjir Jakarta

Kompas.com - 20/03/2023, 09:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan keberadaan sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) sangat penting sebagai pengendalian luasan banjir di Ibu Kota.

Heru menilai, keberadaan sodetan Ciliwung itu nantinya dapat membagi debit air yang berlebih untuk dialiri ke KBT. Dengan demikian, debit air akan berkurang.

"Pertama (sodetan Ciliwung) sangat penting. Membagi dan membelah ke arah Ancol dan Manggarai. Sehingga sebelum ke sana (Manggarai dan Ancol), ini disodet ke banjir kanal timur," kata Heru kepada Kompas.com, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Warga Lapor ke KSP Soal Kepemilikan Lahan di Sodetan Ciliwung, Heru Budi: Biar Kami Tertibkan

Menurut Heru, ukuran dan luas KBT masih memungkinkan untuk menampung volume air limpahan dari Kali Ciliwung sebagai langkah mengatasi banjir.

"Volume BKT ini masih sangat memungkinkan untuk mengalirkan itu (limpahan air). Nanti di Ancol sudah bikin pompa di Gunung Sahari untuk penyelesaian (banjir) yang di Pasar Baru. Jadi saling berkaitan," kata Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Yusmada Faizal mengatakan, volume KBT itu dapat menerima 10 persen air limpahan dari Kali Ciliwung.

"10 persen dari debit Ciliwung. Debit berkurang, potensi air berkurang dan genangan berkurang. Poinnya itu," kata Yusmada.

Sebagai informasi, sodetan Ciliwung ini merupakan langkah pemerintah untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta.

Baca juga: Jokowi Puji Heru Lanjutkan Proyek Sodetan Ciliwung, Ternyata Anggarannya dari Pusat

Sodetan berfungsi mengatur debit air. Dengan adanya sodetan ini, air dari Ciliwung akan dialirkan sebagian ke Kanal Banjir Timur (KBT) saat debit air tinggi, sehingga tidak meluap ke permukiman.

Proyek tersebut menarik perhatian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Jokowi pun meninjau proyek sodetan ini pada Selasa (24/1/2023).

Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Heru Budi.

Dalam peninjauan itu, Jokowi mengungkapkan, proyek sodetan Ciliwung bisa kembali dilanjutkan setelah mangkrak selama enam tahun.

Kendala yang membuat proyek tersebut terhenti adalah pembebasan lahan di titik 3.

Baca juga: Direlokasi ke Rusunawa, 24 KK Terdampak Pembangunan Outlet Ciliwung Tak Perlu Bayar Sewa

Titik 3 proyek sodetan Ciliwung-KBT berlokasi di KBT, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

"Ini kemarin 1,5 bulan telah dibebaskan lahan di sini (titik 3), sehingga bisa dimulai lagi pengeborannya," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com