Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhlas Turnadi Si Pembersih Makam, Pernah Diupah Rp 10.000 untuk Berdua

Kompas.com - 20/03/2023, 18:47 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com- Menjelang Ramadhan 1444 Hijriyah, masyarakat berbondong-bondong berziarah ke tempat pemakaman umum (TPU) Selapajang Kota Tangerang.

Di tengah keramaian orang berdatangan untuk berziarah, ada pula orang-orang yang dengan sigap mengais rezeki di sana.

Salah satunya adalah para pekerja bersih-bersih makam bernama Turnadi (62). Dia menawarkan jasa bersih-bersih makam, seperti menggunting rumput liar dan menyapu area makam kepada para peziarah.

Sudah lima tahun, ia ikut bersama teman-teman lainnya mencari pundi-pundi dengan menawarkan jasa bersih-bersih makam saat ramai tradisi ziarah dilakukan.

Baca juga: TPU Selapajang Tangerang Ramai Dipadati Peziarah Jelang Ramadhan

"Saya sih baru nawarin jasa bersih-bersih makam. Baru jalan 5 tahunan," kata Turnadi pada Senin (20/3/2023).

Turnadi menceritakan, TPU Selapajang Kota Tangerang mulai ramai didatangi peziarah saat seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan.

Menurut Turnadi, pekerjaan yang dilakukannya itu berbeda dengan profesi perawat makam yang rutin.

Ia dan beberapa orang lainnya hanya mulai ikut menawarkan jasa bersih-bersih pada peziarah saat ramai saja.

"Kagak (merawat makam setiap hari), tiap ramai doang. Nanti kalau ramai lagi ke sini lagi saya (menawarkan jasa bersih-bersih lagi)," ujar Turnadi sambil sesekali melirik para pengunjung yang memasuki area makam.

Baca juga: Tendang Dosen UI hingga Kecelakaan di Depok, Pelaku Mengaku Refleks

Upah yang Turnadi terima sebagai pembersih makam saat musim seperti ini tidak menentu.

Ia dan temannya dibayar seikhlasnya oleh para peziarah.

"Kadang dikasih Rp 10.000 berdua (petugas bersih-bersih makam), saling bagi Rp 5.000 (masing-masing orang), kadang Rp 10.000 bertiga saling bagi Rp 3.000," jelasnya.

Bahkan, ia juga pernah membantu membersihkan makam peziarah yang datang tanpa mau menerima imbalan apa pun.

"Kadang kala ada aja yang cuma minta tolong aja, ya udah kita ikhlas aja kalau lihat memang enggak memungkinkan. Bersihinnya juga paling 5 menit," ucap dia.

Meskipun dalam kurun waktu seminggu -dua minggu sebelum Ramadhan pengunjung TPU Selapajang Kota Tangerang mulai ramai, tetapi tidak setiap hari selalu ramai sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com