"Sudah mulai ramai (peziarah) seminggu terakhir, paling ramai lagi pas Sabtu-Minggu," kata dia.
Baca juga: Polres Jaksel Akan Tindak Ormas yang Sweeping saat Ramadhan
Turnadi mengungkapkan, menjadi pembersih makam merupakan alternatif bagi dirinya yang sehari-harinya berdagang di salah satu sekolah dasar di dekat rumahnya di Kedaung Wetan.
Pasalnya, pada saat bulan Ramadhan atau menjelang bulan suci puasa itu pun sekolah sudah banyak diliburkan.
Menurutnya, uang yang ia hasilkan sekitar Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per hari dari membantu membersihkan makam bisa membantu keuangannya saat tidak berdagang.
Uang tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dirinya, istri dan kedua anaknya di rumah.
Selama menjalani pekerjaannya itu pun, Turnadi mengaku tidak pernah memaksa para peziarah untuk mau memakai jasa mereka membersihkan makam.
Saat sedang tidak ada peziarah yang meminta bantuannya, ia akan dengan sabar menunggu di sekitar area pemakaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.