JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta membanting harga jual produk pabril pengolahan sampah refuse-derived fuel (RDF) plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Untuk diketahui, RDF plant itu mengolah sampah menjadi bahan bakar pabrik semen setara batu bara muda alias RDF.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto berujar, harga jual bahan bakar pabrik semen itu kini dihargai Rp 150.000 per ton.
Dalam harga standar, bahan bakar pabrik semen itu dihargai Rp 350.000 per ton.
"Kalau harga sesuai standar, itu Rp 350.000 per ton, tapi kalau dalam masa commisioning ini mungkin sekitar Rp 150.000-an per ton," ucapnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Undur Peresmian RDF Plant di TPST Bantargebang, Fokus Perbaiki Hasil Pengolahan
Ia mengungkapkan, harga jual bahan bakar pabrik itu menurun karena kondisinya belum sesuai standar dengan yang diinginkan oleh pabrik semen selaku pembeli bahan bakar tersebut.
DLH DKI, kata Asep, tengah berupaya memproduksi bahan bakar pabrik sesuai dengan standar yang diinginkan pabrik semen itu.
"Mereka (pabrik semen) mau menerima, mau membeli RDF yang sudah kami hasilkan walaupun memang dalam kondisi yang belum sesuai standar mereka, tetapi dengan harga yang berbeda," urainya.
Ia mengungkapkan, karena sedang berupaya memproduksi bahan bakar pabrik sesuai standar, DLH DKI mengundurkan peresmian RDF plant itu.
DLH DKI semula hendak meresmikan RDF plant itu pada Februari.
Baca juga: Enggan Ungkap Anggaran Susun Dokumen Pembangunan RDF di Rorotan, DLH DKI: Rahasia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.