Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keramas di Sungai Cisadane, Tradisi Warga Kampung Bekelir Menyucikan Diri Jelang Ramadhan

Kompas.com - 21/03/2023, 17:54 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan warga keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang pada Selasa (21/3/2023).

Keramas bersama ini merupakan tradisi yang dipercaya oleh masyarakat sekitar Kampung Bekelir itu sebagai simbol menyucikan diri menyambut bulan penuh berkah untuk umat muslim yakni Ramadhan 1444 Hijriah.

Meskipun pemerintah belum menetapkan tanggal pasti kapan bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah ini dimulai, tetapi masyarakat sudah menyiapkan diri dengan melakukan keramas bersama.

Wakil Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami' Al ikhlas RW 02 Kelurahan Babakan Ahmad Farizki Bahri (34) mengatakan, kegiatan keramas bersama ini sudah dilakukan rutin sejak dahulu kala.

"Acara hari ini adalah acara keramas bareng, yang biasa kita lakukan setiap tahun menjelang bulan suci Ramadhan dan ini sudah menjadi tradisi di wilayah kami sebagai mana orangtua-orangtua kami dahulu melaksanakannya," ujar Bahri di lokasi, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Menyelami Makna Tradisi Pawai Obor Jelang Ramadhan di Cirebon

Ia menjelaskan, meskipun tidak diketahui sejak kapan dicetuskan, tetapi warga sekitar sudah mempercayai dan menjalani tradisi ini secara turun-temurun.

Alhasil, menjelang bulan suci Ramadhan tiba setiap tahunnya, maka masyarakat tanpa dipaksa sudah akan berduyun-duyun datang ke bantaran Sungai Cisadane untuk keramas bersama.

"Kurang lebih 500 orang. Kita juga gak bisa ngitung," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ratusan warga yang ikut keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane itu tidak kenal usia.

Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia juga ikut serta dalam tradisi tersebut.

Mereka bersama-sama saling membersihkan diri menggunakan sabun dan sampo untuk mengeramas rambut mereka.

Baca juga: Mengenal Munggahan, Tradisi Sunda Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Ada saja yang tidak turun ke dasar sungai dan hanya mengguyurkan air sungai ke tubuh mereka dari atas tepi sungai.

Sementara, sebagian besar anak-anak sangat asyik keramas bersama dengan teman-temannya lain sembari berenang dan bermain air di sungai itu.

Terlihat sejumlah petugas dari Tagana dan panitia juga berjaga-jaga dengan perahu boat di sekitar warga yang sedang keramas bersama tersebut.

Masih banyak juga warga yang menunggu di bagian atas sungai, dan turun saat ada warga lain yang sudah selesai keramas di bantaran sungai.

"Keramas bersama ini merupakan manifestasi rasa syukur dan kebanggaan akan datangnya bulan suci Ramadhan," ujar Rahman (32) warga sekitar

Ia menuturkan, keramas bersama ini dilakukan untuk membersihkan diri agar siap menjalani ibadah puasa dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com