Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Keramas Bersama di Sungai Cisadane Jelang Ramadhan, Apa Maknanya?

Kompas.com - 21/03/2023, 18:42 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menjelang Ramadhan 1444 Hijriah, ratusan warga Kampung Bekelir, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, melaksanakan tradisi keramas bersama pada Selasa (21/3/2023).

Wakil Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami' Al Ikhlas RW 02 Kelurahan Babakan Ahmad Farizki Bahri (34) mengatakan, kegiatan keramas bersama ini bukan sekadar tradisi semata.

Bahri menjelaskan, tradisi keramas bersama ini penuh makna.

Makna pertama dari tradisi keramas bersama adalah tanda kegembiraan menyambut bulan penuh berkah Ramadhan 1444 Hijriah.

"Dengan bergembiranya kami datangnya bulan suci Ramadhan, seperti kata nabi, 'Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadhan, maka haram baginya api neraka'," ujar Bahri di Kampung Bekelir, Selasa.

Baca juga: Keramas di Sungai Cisadane, Tradisi Warga Kampung Bekelir Menyucikan Diri Jelang Ramadhan

Makna berikutnya yang diyakini oleh masyarakat, tradisi keramas bersama ini merupakan cara mereka menyucikan diri menyambut bulan suci bagi muslim.

"Adanya keramas bareng ini artinya bebersih, menyucikan diri ketika kedatangan tamu yang agung, kami membersihkan diri kami," jelas Bahri.

Meskipun tidak diketahui sejak kapan tradisi ini dicetuskan, tetapi warga sekitar sudah memercayai dan menjalankan tradisi ini secara turun-temurun.

Alhasil, menjelang Ramadhan tiba setiap tahunnya, masyarakat tanpa dipaksa akan berduyun-duyun datang ke bantaran Sungai Cisadane untuk keramas bersama.

Baca juga: Waktu Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta Diprediksi Akan Bergeser Selama Ramadhan

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ratusan warga ikut keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia.

Mereka bersama-sama membersihkan diri menggunakan sabun dan sampo untuk mengeramas rambut mereka.

Ada juga warga yang tidak turun ke permukaan sungai dan hanya mengguyurkan air sungai ke tubuh mereka dari tepi sungai.

Sementara itu, sebagian besar anak-anak sangat asyik keramas bersama teman-temannya sembari berenang dan bermain air di sungai itu.

Terlihat sejumlah petugas dari Tagana dan panitia juga berjaga-jaga dengan perahu boat di sekitar warga yang sedang keramas bersama tersebut.

Baca juga: Jam Kerja ASN DKI Selama Ramadhan: Senin-Kamis Pukul 07.00-14.00, Jumat sampai 14.30 WIB

Warga bernama Nurhayati (53) mengaku selalu antusias mengikuti tradisi keramas bersama di Sungai Cisadane.

Menurut Nurhayati, kegiatan itu merupakan salah cara bagi dia dan warga lain mempersiapkan diri bersama-sama menyambut datangnya Ramadhan.

"Ini memang menjelang Ramadhan, setiap tahun keramas bersama. Ini cara menyucikan badan dengan keramas bersama," kata Nurhayati.

Setelah keramas bersama, Nurhayati mengaku akan kembali membilas badannya dengan air bersih di rumah.

Baca juga: Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 2023 dan Link Live Streamingnya

Selain Nurhayati, ada pula Rahman (32), warga sekitar Kampung Bekelir, yang juga menyampaikan makna mendalam tentang keramas bersama ini.

Rahman menuturkan, keramas bersama ini dilakukan untuk membersihkan diri agar siap menjalankan ibadah puasa dengan baik.

"Keramas bersama ini merupakan manifestasi rasa syukur dan kebanggaan akan datangnya bulan suci Ramadhan," ujar Rahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com