"Kalau hari biasa mah sedikit, paling Rp 200.000. (Jelang puasa) baru ramai lagi. Bisa Rp 2 juta, atau Rp 1,5 juta satu hari," ucap Fitri.
"(Kemarin Minggu) hampir Rp 3,5 juta. Itukan ramai banget, sampai macet di sini," imbuh dia.
Baca juga: Kilas Balik Warga Rorotan, Tercekam Raungan Sirene Ambulans Pengangkut Jenazah Korban Covid-19
Berkah ramadhan juga bisa dirasakan sejumlah penyedia jasa pembaca doa di makam.
Satu di antara penyedia jasa pembaca doa bernama Muhidin (43).
Pria asal Banten ini sudah menekuni profesi tersebut selama kurang lebih lima tahun.
Setiap menjelang bulan puasa, Muhidin akan bertolak dari kampung halamannya di Pandeglang, Banten, menuju TPU Karet Bivak di Jakarta Pusat.
Selama bekerja di TPU Karet Bivak, ia tinggal sementara di masjid yang ada di sekitar lokasi.
"Saya sudah dua minggu di sini, nanti pulang kampung pas malam tarawih. Ke sini lagi pas lebaran hari pertama kan ramai lagi tuh yang ziarah," ujar Muhidin, Selasa (21/3/2023).
Di kampung halamannya, Muhidin bekerja sebagai tukang urut.
Muhidin mengaku telah mendapatkan dasar ilmu agama sejak bersekolah di pesantren di kampungnya.??Muhidin mengaku tidak mematok biaya yang harus dibayarkan para pengguna jasanya.
Ia menerima berapapun uang yang diberikan oleh peziarah.
"Berapa saja saya terima, yang penting ikhlas. Ada yang Rp 15 ribu, Rp 20 ribu, ada juga Rp 50 ribu, pokoknya saya terima aja," ujarnya.
(Kompas.com: Baharudin Al Farisi/ TribunJakarta.com: Elga Hikari Putra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.