JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang baju bekas impor di Pasar Senen, Jakarta Pusat, mengungkapkan bahwa thrifting atau membeli pakaian bekas merupakan sesuatu yang dapat dilakukan segala kalangan.
“Thrifting itu semua pelanggan masuk. Segmen pasar semua kalangan, bukan kalangan terbatas,” kata salah satu pedagang bernama Roni (38), saat diwawancarai Senin (20/3/2023) malam di Proyek Senen III, Lantai 3.
Baca juga: Usai Gudang Baju Bekas Impor di Pasar Senen Digerebek, Pedagang Eceran Akui Kesulitan Dapat Stok
Pedagang lain, Eko (34), menimpali bahwa hal tersebut tidak hanya berlaku bagi pelanggan, tetapi juga penjual.
“Dengan modal Rp 2 juta bisa cari nafkah sendiri, enggak nyusahin pemerintah,” tutur Eko.
“Dari SD, SMP, Kuliah, bisa cari uang sendiri, bisa cari duit sendiri,” lanjut dia.
Hal serupa disampaikan juga oleh Pangaribuan (59). Dia telah menjual baju impor bekas selama 25 tahun.
“Modal Rp 5 juta sudah bisa berjualan, dapat untung. Bisa beli beras, apa, segala macam. Kehidupan ter-cover,” ujar Pangaribuan.
“Kalau misal pemerintah peduli, gimana? Hak asasi kita sebagai masyarakat? Sementara negara-negara lain memperbolehkan. Korea, Jepang, Malaysia, Amerika, Australia, Arab, Belgium, Jerman, semua ada. Apa yang bikin Indonesia begini?” tambah dia.
Baca juga: Penggerebekan Impor Baju Bekas, Polisi Dalami Potensi Tersangka
Di sisi lain, Eko juga merasa heran akan keputusan pemerintah terkait kebijakan larangan baju bekas impor.
Khususnya, terkait Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) yang menilai bahwa penjualan impor ilegal pakaian bekas dapat menghancurkan industri pakaian dan alas kaki nasional.
“Janganlah kami dianggap musuh UMKM. Kepada Bapak UMKM, coba datang ke sini hadapi kami. Coba mana UMKM yang kami musnahkan?” ujar dia.
Eko juga berharap pemerintah dapat memberikan solusi kepada para pedagang yang terancam kehilangan pekerjaannya.
“Kami bukan maling. Kami bukan maling uang negara. Bukan koruptor. Kami hanya mencari sesuap nasi. Kami bayar pajak, bayar toko, bayar kios, bayar listrik,” tutur dia.
Baca juga: Penampakan Gudang Penyimpanan Baju Bekas Impor di Bekasi yang Digerebek Polisi
Sebagai pedagang, Pangaribuan meminta solusi pemerintah bagi penjual yang dilarang menjajakan pakaian bekas impor.
“Kalau memang pemerintah peduli, tolong cari solusinya. Ini kan bisnis (butuh) solusi,” kata dia.