JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga bernama Westi (35) mengeluhkan harga sembilan bahan pokok (sembako) yang melonjak.
Dengan kenaikan harga sembako tersebut, Westi terpaksa merogoh uang tabungan agar kebutuhan untuk keluarga selalu terpenuhi.
"Ya mengeluhkan dong pastinya. Saya mah semua harga yang naik, pasti mengeluh," kata Westi saat ditemui Kompas.com di Pasar Pademangan Timur, Jakarta Utara, pada Jumat (24/3/2023).
Baca juga: Harga Telur di Pasar Pademangan Timur Sentuh Rp 30.000 Per Kg, Pedagang Mengeluh Sepi Pembeli
Westi yang belanja ke pasar setiap tiga bulan sekali menuturkan, harga sembako, termasuk cabai rawit dan telur, di Pasar Pademangan Timur saat ini sangat mahal.
"Saya itu belanja nyetok. Ke pasar bawa uang Rp 1 juta, biasanya dapatnya banyak banget, uang masih sisa. Tapi ini sisa uang Rp 175.000, dapatnya cuma dikit," tutur dia.
Maryati (47) yang juga merupakan ibu rumah tangga, mengeluhkan hal serupa. Maryati harus merogoh uang lebih banyak untuk berbelanja.
Maryati pun hanya bisa pasrah dengan kenaikan harga tersebut.
"Ya mau bagaimana? Kami mah ikutin harga pasar saja. Tapi, namanya ibu-ibu, kalau harga barang naik, ya pasti ngomel," ujar Maryati sambil memilih barang-barang yang hendak ia beli.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Pademangan Timur Sempat Rp 90.000, Kini Rp 85.000 Per Kilogram
Sebagai informasi, sejak beberapa hari terakhir, harga sembako di Pasar Pademangan Timur mengalami kenaikan.
Harga cabai rawit per Jumat menyentuh Rp 85.000 per kilogram. Namun, harga ini turun dibandingkan hari sebelumnya yang menyentuh angka Rp 90.000 per satu kilogram.
Sementara itu, harga telur di Pasar Pademangan Timur naik dari Rp 27.0000 menjadi Rp 30.000 per kilogram.
Untuk tomat, harganya naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 13.000 per kilogramnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.