Mario menyebarkan foto dan video penganiayaan itu kepada rekan satu almamater D. Mario, lanjut Alto, bahkan menyertakan narasi bak menebar tantangan usai menganiaya putra pengurus GP Ansor tersebut.
Di sisi lain, Ayah D (17), Jonathan Latumahina, telah menutup pintu maaf bagi pelaku penganiayaan anaknya, yaitu Mario Dandy Satrio (20), Shane Lukas (19), dan AG (15).
Jonathan menarik kembali pemberian maaf yang pernah ia sampaikan pada 22 Februari lalu lantaran khawatir akan dijadikan alat untuk meringankan hukuman Mario dkk.
"Di hari ke-30 ini, ular beludak itu mau pake permaafan saya beberapa waktu lalu untuk meringankan mereka kelak. Jadi saya tarik ucapan (maaf) itu," ujar Jonathan melalui akun pribadi Twitter, Kamis (23/3/2023).
Selain khawatir pemberian maafnya dimanfaatkan Mario dkk saat proses persidangan, Jonathan juga mempertimbangkan kondisi D yang masih berjuang untuk pulih.
Oleh karena itu, dia menegaskan, tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan memberikan maaf kepada para pelaku. Maaf, kata Jonathan, hanya bisa diberikan oleh Tuhan.
"Catat ini ya, saya tidak rela dan tidak ada ampunan apapun. Mintalah pada tuhan kalian untuk pengampunan itu," tegas dia.
Baca juga: Berkas Perkara Mario Dandy dan Shane Lukas Sudah Dilimpahkan ke Kejaksaan
Adapun Mario mengaku menganiaya D lantaran marah karena mendengar kabar dari saksi bernama Amanda yang menyebut AG (15) kekasihnya mendapat perlakuan tidak baik dari korban.
Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas (19). Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma.
Shane dan AG ada di TKP saat penganiayaan berlangsung. Shane juga merekam penganiayaan yang dilakukan Mario. Kini, Shane dan Mario sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.
Sementara AG yang dilabeli sebagai pelaku atau anak berkonflik dengan hukum karena masih berstatus di bawah umur, ditahan di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS).
Ketiganya diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan berat yang direncanakan.
(Penulis: Dzaky Nurcahyo, Zintan Prihatini | Editor: Dani Prabowo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.