JAKARTA, KOMPAS.com - Penipuan melalui sambungan telepon kembali marak terjadi. Kini, modus baru mengatasnamakan Bea Cukai Bandung, dan mengaku sebagai petugas Kepolisian Polda Jawa Barat (Jabar).
Dalam hal ini, penipu menggunakan IT dengan canggih untuk mengelabui korban seolah-olah sebagai operator telepon.
Hal itu dialami oleh salah satu korban Berinisial S (39) yang tinggal di Jakarta Utara. Ia pun berbagi sedikit pengalamannya berbicara kepada dua penipu dengan berbeda pihak.
Awalnya, S mengaku mendapatkan telepon dari penipu pertama yang mengatasnamakan Bea Cukai Bandung pada hari Jumat, 24 Maret 2023.
Penipu mengatasnamakan Bea Cukai Bandung menuduh S kirim paket berisikan narkotika ke Malaysia.
Baca juga: Waspadai Penipuan Bermodus Surat Tilang yang Dikirim ke Whatsapp
Dalam isi percakapan dengan penipu, pihak Bea Cukai Bandung disebut menahan paket yang berisikan narkotika, yang akan dikirimkan S ke Malaysia.
S pun membantah hal tersebut. Bahkan, penipu yang mengatasnamakan Bea Cukai ini sempat salah menyebutkan NIK milik S.
"Saya abaikan karena pikir saya itu penipuan, apalagi saat dia menyamakan nomor NIK saya, itu beda dengan saya miliki. Akhirnya, saya enggak respons," ujar S saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/3/2023).
Masih dalam pembicaraan dengan penipu, S diwajibkan lapor kasus pengiriman paket narkotika internasional kepada Polda Jawa Barat.
Baca juga: Beredar Surat Terbuka Pegawai Bea Cukai Beberkan Praktik Korupsi Pungutan IMEI HP
Kemudian, S menerima telepon kembali dari penipu yang mengatasnamakan Bea Cukai Bandung pada keesokan harinya.
Dalam percakapan tersebut, ia diwajibkan untuk konfirmasi langsung kepada Polda Jawa Barat terkait kasus yang dituduhkannya.
Penipu atas nama Bea Cukai tersebut sempat menyebutkan nomor karyawannya kepada S, hal itu agar membuat yakin bahwa operator tersebut bukan penipu.
S lantas mengikuti arahan itu dengan berfikir, agar urusan yang menimpanya saat itu cepat selesai.
"Untuk menegaskan bahwa paket itu (narkotika) bukan punya saya. Karena arahan dari yang mengaku call center Bea Cukai, saya mengikuti untuk mengklarifikasi (ke Polda Jawa Barat) bahwa ini paket narkoba bukan punya saya seperti yang dituduhkan, dan data saya dipakai oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Baca juga: INFOGRAFIK: Waspadai Penipuan Bermodus Pura-pura Kirim Surat Tilang ke WhatsApp
Ia mengungkapkan, operator dari penipu atas nama Bea Cukai langsung mengalihkan sambungan teleponnya ke penipu kedua beratasnamakan anggota polisi dari Polda Jawa Barat (Jabar), dengan sistem yang canggih.
"Saat itu, dia (penipu atas nama Bea Cukai) sudah terhubung dengan (penipu lain) yang mengaku dari petugas Polda Jabar, karena di situ sistem canggih, pada saya menyetujui mau ngomong langsung dengan Polda jabar, dia hubungkan," kata S.
"Seperti aplikasi, kalau kita pakai layanan telepon call center begitu. Nadanya 'Silahkan menunggu sebentar layanan anda sedang dihubungkan ke Polda Jabar'. Dia betul-betul terstruktur banget IT nya," ujarnya lagi.
Kemudian, S ditawarkan oleh penipu atas nama Polda Jabar buat laporan kasus tersebut melalui online.
Baca juga: Waspada, Ini Modus Penipuan Keuangan Jelang Ramadhan 2023
Setelah itu, S pun diterima oleh penipu kedua yang mengaku sebagai pihak kepolisian Polda Jabar berpangkat Bripka.
S lantas ditawarkan oleh penipu tersebut untuk melaporkan kejadian ini secara langsung ataupun melalui online.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.