Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2023, 20:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penipuan melalui sambungan telepon kembali marak terjadi. Kini, modus baru mengatasnamakan Bea Cukai Bandung, dan mengaku sebagai petugas Kepolisian Polda Jawa Barat (Jabar).

Dalam hal ini, penipu menggunakan IT dengan canggih untuk mengelabui korban seolah-olah sebagai operator telepon.

Hal itu dialami oleh salah satu korban Berinisial S (39) yang tinggal di Jakarta Utara. Ia pun berbagi sedikit pengalamannya berbicara kepada dua penipu dengan berbeda pihak.

Awalnya, S mengaku mendapatkan telepon dari penipu pertama yang mengatasnamakan Bea Cukai Bandung pada hari Jumat, 24 Maret 2023.

Penipu mengatasnamakan Bea Cukai Bandung menuduh S kirim paket berisikan narkotika ke Malaysia.

Baca juga: Waspadai Penipuan Bermodus Surat Tilang yang Dikirim ke Whatsapp

Dalam isi percakapan dengan penipu, pihak Bea Cukai Bandung disebut menahan paket yang berisikan narkotika, yang akan dikirimkan S ke Malaysia.

S pun membantah hal tersebut. Bahkan, penipu yang mengatasnamakan Bea Cukai ini sempat salah menyebutkan NIK milik S.

"Saya abaikan karena pikir saya itu penipuan, apalagi saat dia menyamakan nomor NIK saya, itu beda dengan saya miliki. Akhirnya, saya enggak respons," ujar S saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

Masih dalam pembicaraan dengan penipu, S diwajibkan lapor kasus pengiriman paket narkotika internasional kepada Polda Jawa Barat.

Baca juga: Beredar Surat Terbuka Pegawai Bea Cukai Beberkan Praktik Korupsi Pungutan IMEI HP

Kemudian, S menerima telepon kembali dari penipu yang mengatasnamakan Bea Cukai Bandung pada keesokan harinya.

Dalam percakapan tersebut, ia diwajibkan untuk konfirmasi langsung kepada Polda Jawa Barat terkait kasus yang dituduhkannya.

Penipu atas nama Bea Cukai tersebut sempat menyebutkan nomor karyawannya kepada S, hal itu agar membuat yakin bahwa operator tersebut bukan penipu.

S lantas mengikuti arahan itu dengan berfikir, agar urusan yang menimpanya saat itu cepat selesai.

"Untuk menegaskan bahwa paket itu (narkotika) bukan punya saya. Karena arahan dari yang mengaku call center Bea Cukai, saya mengikuti untuk mengklarifikasi (ke Polda Jawa Barat) bahwa ini paket narkoba bukan punya saya seperti yang dituduhkan, dan data saya dipakai oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Waspadai Penipuan Bermodus Pura-pura Kirim Surat Tilang ke WhatsApp

Ia mengungkapkan, operator dari penipu atas nama Bea Cukai langsung mengalihkan sambungan teleponnya ke penipu kedua beratasnamakan anggota polisi dari Polda Jawa Barat (Jabar), dengan sistem yang canggih.

"Saat itu, dia (penipu atas nama Bea Cukai) sudah terhubung dengan (penipu lain) yang mengaku dari petugas Polda Jabar, karena di situ sistem canggih, pada saya menyetujui mau ngomong langsung dengan Polda jabar, dia hubungkan," kata S.

"Seperti aplikasi, kalau kita pakai layanan telepon call center begitu. Nadanya 'Silahkan menunggu sebentar layanan anda sedang dihubungkan ke Polda Jabar'. Dia betul-betul terstruktur banget IT nya," ujarnya lagi.

Kemudian, S ditawarkan oleh penipu atas nama Polda Jabar buat laporan kasus tersebut melalui online.

Baca juga: Waspada, Ini Modus Penipuan Keuangan Jelang Ramadhan 2023

Setelah itu, S pun diterima oleh penipu kedua yang mengaku sebagai pihak kepolisian Polda Jabar berpangkat Bripka.

S lantas ditawarkan oleh penipu tersebut untuk melaporkan kejadian ini secara langsung ataupun melalui online.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia: Mulai dari Pesan WhatsApp Minta Tolong soal Freeport sampai Minta Saham

Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia: Mulai dari Pesan WhatsApp Minta Tolong soal Freeport sampai Minta Saham

Megapolitan
Kompleksnya Penyebab Kemacetan di Condet Menurut Pengamat, Tak Luput dari Perubahan Fungsi Kawasan

Kompleksnya Penyebab Kemacetan di Condet Menurut Pengamat, Tak Luput dari Perubahan Fungsi Kawasan

Megapolitan
Tawuran di Gang Mayong Merugikan Pedagang, Bikin Pendapatan Turun dan Kemalingan

Tawuran di Gang Mayong Merugikan Pedagang, Bikin Pendapatan Turun dan Kemalingan

Megapolitan
Licinnya Pelarian Si Kembar Penipu Usai Bohongi Korban 'Preorder' iPhone Rp 35 Miliar dan Bawa Kabur Mobil Rental

Licinnya Pelarian Si Kembar Penipu Usai Bohongi Korban "Preorder" iPhone Rp 35 Miliar dan Bawa Kabur Mobil Rental

Megapolitan
Pembelaan STIE Tribuana yang Dicabut Izinnya, Bantah Korupsi KIP-K dan Jual Beli Ijazah

Pembelaan STIE Tribuana yang Dicabut Izinnya, Bantah Korupsi KIP-K dan Jual Beli Ijazah

Megapolitan
Curhat Rudolf Tobing Pembunuh Icha, Pasrah Dijuluki “Abang Mutilasi” dan Ingin Minta Maaf ke Keluarga Korban

Curhat Rudolf Tobing Pembunuh Icha, Pasrah Dijuluki “Abang Mutilasi” dan Ingin Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Krisis Air Bersih yang Menyengsarakan Warga Rawa Badak Utara Jakut...

Krisis Air Bersih yang Menyengsarakan Warga Rawa Badak Utara Jakut...

Megapolitan
Perdebatan Luhut Vs Haris Azhar soal Tudingan Minta Saham Freeport

Perdebatan Luhut Vs Haris Azhar soal Tudingan Minta Saham Freeport

Megapolitan
Hilangnya Nyawa Pengamen di Tangan Prajurit TNI yang Mabuk...

Hilangnya Nyawa Pengamen di Tangan Prajurit TNI yang Mabuk...

Megapolitan
Pengakuan Luhut soal Haris Azhar Minta Saham Freeport...

Pengakuan Luhut soal Haris Azhar Minta Saham Freeport...

Megapolitan
'Semoga Tawuran di Gang Mayong Tak Terulang Lagi, Warga dan Pedagang Resah...'

"Semoga Tawuran di Gang Mayong Tak Terulang Lagi, Warga dan Pedagang Resah..."

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Jawaban Luhut Soal Rangkap 15 Jabatan | Cerita Korban 'Preorder' iPhone 'si Kembar' | Tower BTS Berdiri Tanpa Izin

[POPULER JABODETABEK] Jawaban Luhut Soal Rangkap 15 Jabatan | Cerita Korban "Preorder" iPhone "si Kembar" | Tower BTS Berdiri Tanpa Izin

Megapolitan
Pemprov DKI Sediakan 70 'Mobile Training Unit' untuk Beri Pelatihan Kerja di Permukiman Warga

Pemprov DKI Sediakan 70 "Mobile Training Unit" untuk Beri Pelatihan Kerja di Permukiman Warga

Megapolitan
Saat Luhut Bantah 'Bermain' Tambang Emas di Papua lewat PT Tobacom Del Mandiri...

Saat Luhut Bantah "Bermain" Tambang Emas di Papua lewat PT Tobacom Del Mandiri...

Megapolitan
Heru Budi Perintahkan Disnaker Ganti Alat Pelatihan Kerja dengan Peralatan Modern

Heru Budi Perintahkan Disnaker Ganti Alat Pelatihan Kerja dengan Peralatan Modern

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com