Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Satpol PP DKI Klaim Telah Berpatroli, tetapi Tawuran Tetap Terjadi di Ibu Kota...

Kompas.com - 27/03/2023, 16:06 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengeklaim bahwa jajarannya telah berpatroli di Ibu Kota untuk mencegah aksi tawuran selama bulan Ramadhan 2023.

Untuk diketahui, berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, setidaknya ada tujuh aksi tawuran terjadi di Ibu Kota dalam kurun waktu lima hari bulan Ramadhan 2023.

Arifin berujar bahwa Satpol PP DKI Jakarta berpatroli di Ibu Kota pada waktu-waktu tertentu, yakni menjelang waktu berbuka puasa, menjelang tarawih, serta menjelang sahur.

"Saya dengan jajaran Satpol PP di wilayah menyiasati untuk mencegah tawuran khususnya di jam-jam menjelang buka puasa, menjelang tarawih, termasuk jelang sahur. Ini kami lakukan peningkatan patroli," tuturnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Polda Metro Jaya Berikan Imbauan untuk Cegah Tawuran Selama Bulan Ramadhan

Ia menyatakan, anggota yang dikerahkan untuk berpatroli mulai dari Satpol PP provinsi hingga kecamatan.

Tak hanya itu, kata Arifin, Satpol PP DKI juga berpatroli bersama dengan TNI-Polri.

"Satpol PP, TNI-Polri, biasanya di kecamatan dengan polsek dan koramil, memantau titik-titik yang menjadi potensi kerawanan tawuran," ungkapnya.

Arifin melanjutkan, selain berpatroli, Satpol PP DKI juga bekerjasama dengan tokoh masyarakat di wilayah tertentu untuk mencegah tawuran di Ibu Kota.

Tokoh masyarakat itu bertugas untuk mengedukasi masyarakat agar tak terlibat tawuran.

Baca juga: 8 Aksi Tawuran Terjadi di Jakarta dan Tangerang Selama Awal Ramadhan, 1 Orang Tewas

"Kami ajak tokoh masyarakat serta orang yang dituakan, yang ditokohkan di sana, untuk mengedukasi masyarakat. Bulan puasa kan bulan baik, jangan isi dengan tawuran," urai Arifin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko sebelumnya mengatakan, tawuran selama awal Ramadhan ini dipicu oleh kegiatan berkerumun.

"Karena diawali adanya potensi, ngabuburit atau menunggu buka puasa, menunggu sahur," kata Trunoyudo kepada wartawan, Senin.

Trunoyudo menambahkan, kegiatan berkerumun satu kelompok dapat memicu terjadinya potensi gesekan saat bertemu dengan kelompok lain.

"Ketika jalan keliling berpotensi ketemu dan berkonflik sehingga terjadinya tawuran," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com