Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi Pembeli, Penjual Takjil Ini Pilih Bagikan Dagangan ke Orang Tak Mampu

Kompas.com - 27/03/2023, 19:27 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 


JAKARTA, KOMPAS.com - Berjualan takjil atau makanan untuk berbuka puasa bisa menjadi bisnis menjanjikan di bulan Ramadhan saat ini. 

Namun, bukan berarti dagangan takjil selalu laris diserbu pembeli. Terkadang, ada saja momen saat pedagang sepi pembeli dan makanan yang dijajakan tidak laku.

Pedagang takjil di area Bundaran Akbar, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Utara yang bernama Jihan (21) dan Ellen (30), memilih membagikan dagangannya yang tidak laku ke orang tak mampu.

"Iya, kayak kami muter nih, kami cari kayak pengemis di pinggir jalan. Kalau enggak, pemulung yang suka mungut di sini," kata Jihan saat ditemui Kompas.com di lokasi pada Senin (27/3/2023).

Baca juga: Ragam Jajanan Tersedia, Pemburu Takjil Tumplak di Bundaran Akbar Kemayoran

Menurut Jihan, ia sengaja membagikan dagangan gorengan yang tak laku agar bisa membantu sesama di bulan Ramadhan ini. 

Ia juga menilai, tidak baik menyimpan makanan untuk diperdagangkan ke calon pembeli keesokan harinya.

Pasalnya, kata Jihan, di bulan Ramadhan seyogyanya mencari rezeki dengan halal, bukan menambah dosa.

"Sayang juga kalau dibawa pulang, sudah enggak bisa dimakan besok," ucap Jihan.

Baca juga: Curhat Pedagang Kolak di Kemayoran, Sepi Pembeli karena Penjual Takjil Makin Menjamur

Memasuki hari kelima bulan Ramadhan, Ellen mengaku dagangan kolaknya sepi pembeli karena hujan kerap kali mengguyur di area tersebut tiga hari terakhir ini.

Oleh karena itu, dagangan yang dijajakan kadang kala tersisa.

"Bingung kalau mendung kayak begini. Buat besok kan enggak bisa. Makanya mending kami bagikan saja. Itung-itung cari pahala," ucap Ellen yang merupakan kakak dari Jihan.

Ellen mengungkapkan faktor lain sepi pembeli di Ramadhan tahun ini karena persaingan yang cukup ketat.

"Saya tinggal di belakang sini. Dulu yang jualan masih saudara semua. Ini aja sederetan saudara semua. Tapi sekarang siapa saja bisa jualan di sini," ucap Ellen.

Baca juga: Larang ASN Gelar Bukber, Pj Gubernur Banten: Lebih Baik Bagi Takjil di Lampu Merah

Terlebih, kata Ellen, pendatang yang berjualan di area tersebut tidak memiliki persyaratan khusus dan hanya tinggal membayar uang kebersihan.

"Ya kalau mau dagang mah tinggal bayar uang kebersihan," timpal Jihan.

"Nih liat, jam segini (16.15 WIB), masih kosong. Paling baru mulai ramai jelang buka puasa," sambung Ellen lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com