Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan JPO Warung Mangga Tangerang Diprotes karena Halangi Tempat Usaha Warga

Kompas.com - 27/03/2023, 23:22 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Warung Mangga di Jalan MH Thamrin, Kota Tangerang, diprotes warga sekitar.

Pasalnya, JPO Warung Mangga dibangun tanpa kesepakatan yang jelas bersama warga yang bangunannya terdampak proyek tersebut.

Salah satu yang memprotes pembangunan JPO tersebut adalah Ahmad Fauzi (30), warga Gang Mangga, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Fauzi mengatakan, fondasi JPO Warung Mangga dibangun tepat di depan tanah dan bangunan milik orangtuanya yang disewakan kepada sejumlah pedagang.

Akibatnya, sejumlah pedagang tersebut menilai bahwa pembangunan JPO menutupi dan mematikan usaha mereka.

"Kalau keluarga sih sendiri sebenarnya enggak menolak JPO-nya. Keluarga mendukung 100 persen pembuatan JPO, cuma warga cuma minta titiknya itu digeser, jangan di depan usaha sinilah (menunjuk bangunan milik keluarganya)," kata Fauzi, Senin (27/3/2023).

Baca juga: 8 Aksi Tawuran Terjadi di Jakarta dan Tangerang Selama Awal Ramadhan, 1 Orang Tewas

Fauzi menceritakan, pembangunan JPO tersebut awalnya diinformasikan tidak di depan toko yang disewakan itu.

Namun, justru kini JPO dibangun tepat di depan bangunan dan menutupi akses usaha para pedagang di sekitar Gang Mangga.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, dua titik fondasi JPO sudah mulai dibangun.

Satu titik di separator Jalan Raya MH Tamri dan satu lagi di pinggir jalan raya tersebut dari arah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuju Kota Tangerang.

Titik fondasi JPO Warung Mangga telah ditutupi besi dan seng pembatas sementara. Terlihat sejumlah pekerja bangunan sedang melakukan aktivitas di tempat itu.

Namun, di titik fondasi pinggir jalan itu masih berdiri beberapa bangunan ruko sederhana.

Baca juga: 8 Aksi Tawuran Terjadi di Jakarta dan Tangerang Selama Awal Ramadhan, 1 Orang Tewas

Berdasarkan pengakuan warga, pada Jumat (24/3/2023) lalu, ruko sederhana milik para pedagang telah dipagari dengan dinding seng oleh pengembang.

Namun, karena protes yang dilayangkan oleh warga, akhirnya dinding seng itu dibongkar kembali dan ditaruh sementara di sekitar ruko.

Hal ini diceritakan juga oleh Angga Sopiyan (30), anak pemilik bengkel radiator.

Angga mengatakan, orangtuanya merasa terganggu dengan titik pembangunan JPO Warung Mangga.

"Setelah shalat Jumat kemarin, pagar langsung dipasang di situ (depan toko radiator). Saya juga sebagai anak merasa terganggu, namanya usaha bapak saya ini," ujar Angga.

Angga menambahkan, pembangunan JPO di depan tempat usaha milik keluarganya itu bisa berdampak pada usaha tersebut.

"Karena kami ini orang kecil, cari rezeki ya dari jalanan ini dari pelanggan yang lewat. Dampaknya kan banyak sekali, dari usaha-usaha ini dirugikan," tambah Angga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com