TANGERANG, KOMPAS.com - Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Warung Mangga di Jalan MH Thamrin, Kota Tangerang, diprotes warga sekitar.
Pasalnya, JPO Warung Mangga dibangun tanpa kesepakatan yang jelas bersama warga yang bangunannya terdampak proyek tersebut.
Salah satu yang memprotes pembangunan JPO tersebut adalah Ahmad Fauzi (30), warga Gang Mangga, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Fauzi mengatakan, fondasi JPO Warung Mangga dibangun tepat di depan tanah dan bangunan milik orangtuanya yang disewakan kepada sejumlah pedagang.
Akibatnya, sejumlah pedagang tersebut menilai bahwa pembangunan JPO menutupi dan mematikan usaha mereka.
"Kalau keluarga sih sendiri sebenarnya enggak menolak JPO-nya. Keluarga mendukung 100 persen pembuatan JPO, cuma warga cuma minta titiknya itu digeser, jangan di depan usaha sinilah (menunjuk bangunan milik keluarganya)," kata Fauzi, Senin (27/3/2023).
Baca juga: 8 Aksi Tawuran Terjadi di Jakarta dan Tangerang Selama Awal Ramadhan, 1 Orang Tewas
Fauzi menceritakan, pembangunan JPO tersebut awalnya diinformasikan tidak di depan toko yang disewakan itu.
Namun, justru kini JPO dibangun tepat di depan bangunan dan menutupi akses usaha para pedagang di sekitar Gang Mangga.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, dua titik fondasi JPO sudah mulai dibangun.
Satu titik di separator Jalan Raya MH Tamri dan satu lagi di pinggir jalan raya tersebut dari arah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuju Kota Tangerang.
Titik fondasi JPO Warung Mangga telah ditutupi besi dan seng pembatas sementara. Terlihat sejumlah pekerja bangunan sedang melakukan aktivitas di tempat itu.
Namun, di titik fondasi pinggir jalan itu masih berdiri beberapa bangunan ruko sederhana.
Baca juga: 8 Aksi Tawuran Terjadi di Jakarta dan Tangerang Selama Awal Ramadhan, 1 Orang Tewas
Berdasarkan pengakuan warga, pada Jumat (24/3/2023) lalu, ruko sederhana milik para pedagang telah dipagari dengan dinding seng oleh pengembang.
Namun, karena protes yang dilayangkan oleh warga, akhirnya dinding seng itu dibongkar kembali dan ditaruh sementara di sekitar ruko.
Hal ini diceritakan juga oleh Angga Sopiyan (30), anak pemilik bengkel radiator.
Angga mengatakan, orangtuanya merasa terganggu dengan titik pembangunan JPO Warung Mangga.
"Setelah shalat Jumat kemarin, pagar langsung dipasang di situ (depan toko radiator). Saya juga sebagai anak merasa terganggu, namanya usaha bapak saya ini," ujar Angga.
Angga menambahkan, pembangunan JPO di depan tempat usaha milik keluarganya itu bisa berdampak pada usaha tersebut.
"Karena kami ini orang kecil, cari rezeki ya dari jalanan ini dari pelanggan yang lewat. Dampaknya kan banyak sekali, dari usaha-usaha ini dirugikan," tambah Angga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.