Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kuli Angkut soal Eks Sekda Saefullah yang Menjadikannya Marbut Berpenghasilan Jutaan Rupiah

Kompas.com - 28/03/2023, 07:46 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu warga Rorotan, Jakarta Utara, Ahmad Fauzi (51), menceritakan pengalamannya menjadi marbut selama 8 tahun terakhir ini.

Pria yang akrab disapa Aji itu bertugas menjadi marbut di Masjid Al-Khairiyah di Masjid Al-Khoiriyah, Jalan Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Terdapat kisah menarik yang melatarbelakangi Aji menjadi seorang marbut, salah satunya berkat pinangan dari mendiang eks Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Aji juga tidak sungkan mengungkapkan gaji yang diterimanya sebagai seorang marbut.

Meski terlihat ringan dalam menjalani tugas, rupanya seorang marbut juga memiliki tanggung jawab yang besar, sama seperti profesi pada umumnya.

Baca juga: Rutinitas Aji Jadi Marbut Selama 8 Tahun, Tak Sekadar Bersih-bersih Masjid

Lalu, bagaimana kisah Aji sebagai seorang marbut?

 

Pinangan Saefullah

Aji yang sebelumnya menjadi tukang kuli angkut di sebuah agen di Jalan Sarang Bango, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara itu menjadi marbut karena dipinang oleh Saefullah.

Saat itu, kata Aji, Saefullah tengah mencari marbut untuk mengurus masjid yang dia bangun dengan menggunakan biaya dari kantong sendiri.

Kata Aji, Saefullah sudah menawarkan ke pelosok warga Rorotan untuk menjadi marbut. Tetapi, tidak ada yang tergiur karena honornya disebut kecil, yakni Rp 500.000 untuk satu bulan yang bersumber dari kantong pribadi Saefullah.

Kendati demikian, Aji yang merupakan kepala rumah tangga untuk tujuh orang anak itu menerima tawaran Saefullah. Sebab, penghasilan menjadi tukang kuli angkut lebih kecil daripada yang ditawarkan menjadi marbut.

“Saya panggulnya borongan, dibayar harian. Satu hari Rp 50.000. Orang kan manggul capek, 50 kilogram paling enteng pada saat itu,” ungkap Aji saat ditemui Kompas.com di Masjid Al-Khoiriyah pada Senin (27/3/2023).

Baca juga: Keluh Kesah Aji Jadi Marbut, Gaji Naik hingga Rp 4 Juta tapi Makin Sering Dikritik

Meski Aji menerima tawaran tersebut, ia tetap memilih kuli angkut sebagai prioritas utama dan membuat kesepakatan dengan mendiang Saefullah.

Alhasil, Aji saat itu memiliki dua pendapatan dengan pekerjaan yang berbeda. Semuanya ia jalani dengan suka cita.

 

Blak-blakan penghasilan

Suatu ketika, Aji mendapatkan pesan dari Saefullah yang menyuruhnya berhenti menjadi kuli angkut.

Saefullah juga menjanjikan kepada Aji bahwa ia akan mengusulkan ke Pemda DKI Jakarta agar marbut mendapatkan gaji resmi dari pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com