Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentra Pakaian Bekas di Pasar Senen Tetap Ramai, Pedagang Ogah Komentari Larangan Pemerintah

Kompas.com - 28/03/2023, 14:20 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas jual beli pakaian bekas impor atau thrift tetap ramai di Pasar Senen Blok III Lantai 2, Jakarta Pusat pada Senin (27/3/2023) siang.

Pengunjung tampak saling berdesakkan di beberapa lorong. Area untuk berjalan seakan terimpit pakaian bekas impor yang dipajang.

Berdasar pantauan Kompas.com, pedagang terdengar saling bersahutan, sisi kanan maupun kiri sama saja. Mereka berupaya menarik minat pelanggan agar berkenan mampir.

“Boleh mampir dulu, lihat-lihat dulu saja biar kelihatan ramai,” kata salah satu pedagang.

Di sisi lain, ada juga pedagang yang begitu bersemangat memanggil pembeli dengan menawarkan promo.

Baca juga: Dianggap Tampung Sampah, Pedagang Thrift: Baju Bekas Impor Layak Pakai dan Masih Berkualitas

“Dibeli-dibeli! Satu Rp 35.000, beli tiga Rp 100.000 aja!” sorak sang pedagang.

Ada berbagai macam jenis barang yang dijual di lantai dua itu. Mulai dari baju, celana, pakaian dalam, kaus kaki, jaket, topi, tas, dan banyak lagi.

Suasana semakin heboh ketika ibu-ibu menyerbu berbagai macam tas yang baru saja dikeluarkan dari dalam karung. Ya, salah kios tas di Pasar Senen sedang obral dagangannya.

Harga tas yang diobral pun terjangkau, hanya Rp 40.000 untuk satu buah tas.

Di satu sisi, terkait larangan pemerintah soal perdagangan pakaian bekas impor, pedagang di Pasar Senen menolak untuk berkomentar.

Baca juga: Pembelaan Pedagang Thrift soal Larangan Impor Pakaian Bekas: Tak Ganggu UMKM dan Layak Pakai

Perwakilan koalisi pedagang baju bekas impor se-Indonesia Rifai Silalahi mengatakan bahwa para bedagang telah bersepakat dan diimbau agar tidak mengomentari polemik pakaian bekas impor.

“Enggak akan ada yang mau (komentar). Kami sudah imbau ke semua supaya satu suara,” kata Rifai saat dihubungi Kompas.com, Senin sore.

“Nanti takutnya beda-beda komentarnya,” lanjut dia.

Sementara itu, saat ini para pedagang tersebut masih mengusahakan solusi dari pemerintah apabila impor baju bekas benar-benar dilarang.

“Kami lagi usahakan solusi yang permanen buat baju bekas. Tapi saat ini, pedagang eceran tetap jualan. Enggak ada larangan,” ungkap dia.

Baca juga: Minta Solusi dari Pemerintah, Pedagang Thrift Pasar Senen Pasang Spanduk Protes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com