JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan dua kali penyelundupan sabu ke Indonesia dengan jumlah mencapai ratusan kilogram.
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Birgjen Pol I Wayan Sugiri mengatakan, upaya penyelundupan dilakukan oleh dua jaringan internasional.
"Satunya, yang 319 kilogram (sabu), dari Golden Creasent. Yang 37 kilogram itu jaringan Golden Triangle," ucap dia di Kantor Pusat BNN, Jakarta Timur, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: BNN Musnahkan 1,1 Ton Sabu dan Ganja dari Sindikat Nasional-Internasional
Sugiri melanjutkan, semua barang haram itu dikirim melalui jalur laut, dan tidak melibatkan oknum dari instansi apa pun kecuali beberapa warga sipil.
Untuk Golden Creasent, jaringan internasional itu melibatkan delapan warga negara Iran.
*Tertangkap di perairan*
Penangkapan jaringan Golden Creasent terjadi pada 23 Februari 2023.
Sugiri menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Bea Cukai awalnya berpatroli di sekitar Samudera Hindia, Laut Jawa Selatan, menggunakan kapal BC 30004.
Petugas lalu melakukan pengejaran terhadap sebuah kapal yang dicurigai membawa narkoba berjenis sabu.
Kapal pembawa narkoba itu pun berhasil dikejar dan ditarik ke Dermaga Pelabuhan Indah Kat untuk diperiksa dan digeledah.
"Sekitar pukul 14.00 WIB di Dermaga Pelabuhan Indah Kat, Tamansari, Cilegon, Banten, petugas mengamankan jaringan Golden Creasent dengan sabu seberat 319,53 kilogram," ucap Sugiri.
Sabu itu ditemukan di sebuah ruangan di bawah tangki diesel atau solar, dan disimpan di 309 kantong.
Adapun tersangka yang turut diamankan adalah delapan warga negara asing asal Iran berinisial ARZ, AWS, AAB, UD, AN, SS, WMP, dan WBK.
Baca juga: Mengaku Istri Siri Teddy Minahasa, Linda: Kami Setiap Hari Tidur di Kapal Bersama
Sementara untuk sabu dari jaringan Golden Triangle, diamankan pada 25 Februari 2023 di daerah Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai.
Penangkapan ini bermula saat petugas BNN mendapat informasi soal penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Indonesia.
Penyelundupan dilakukan melalui perairan Dumai, dan segera diselidiki.
Tersangka berinisial CIM langsung diamankan bersama barang bukti.
"Pengembangan kasus kami lakukan, dan kami mendapati dua tersangka lainnya berinisial TIM dan HER di Dumai," kata Sugiri.
Sulitnya menangkap bandar narkoba di laut lepas
Dalam penangkapan jaringan Golden Creasent, Sugiri menjelaskan bahwa pihaknya cukup kesulitan.
Sebab, mereka berada di laut lepas. Ditambah lagi, targetnya adalah jaringan internasional.
Bahkan, Sugiri menceritakan bahwa mereka juga sampai bertaruh nyawa.
Sebab, ombak di Samudera Hindia bisa mencapai ketinggian lima hingga tujuh meter.
"Tidak mudah untuk bisa menyetop pelaku yang membawa narkoba tersebut karena mereka jaringan internasional," ucap Sugiri.
"Kami kejar, mereka kabur, tapi kami tidak berhenti. Kami kejar dan beri tembakan peringatan, baru mereka berhenti," imbuh dia.
Baca juga: Teddy Minahasa Akui Kirim Pesan Soal Tukar Sabu Jadi Tawas ke AKBP Dody, tapi...
Barang bukti sabu dari dua jaringan internasional itu sudah dimusnahkan di Kantor BNN, pada Selasa (28/3/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.