JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka Shane Lukas (19) menulis permintaan maaf kepada korban penganiayaan, D (17), di dalam secarik surat.
Surat yang dibuat pada 14 Maret 2023 itu disebut ditulis tangan langsung oleh Shane di balik jeruji besi Mapolda Metro Jaya.
Perwakilan keluarga D, Alto Luger mengatakan, surat tersebut sejatinya hanya untuk menarik perhatian khalayak publik.
Shane diduga hanya ingin membangun opini bahwa dirinya menyesal karena tidak mencegah Mario Dandy Shane (20) saat menganiaya D.
"Kami pihak keluarga tidak tahu motif mereka (Shane) mengirimkan surat itu seperti apa, kemungkinan besar itu cara mereka membangun opini bahwa Shane menyesal," ujar Alto kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Shane Lukas Tulis Surat Permintaan Maaf kepada D, Ini Isinya
Alto mengaku surat tersebut juga tidak akan mengubah apa-apa.
Shane tetap diadili sesuai kesalahan yang dilakukan dan keluarga D tidak akan membukakan pintu maaf.
Alto juga menilai bahwa pengiriman surat tersebut momennya sudah tidak pas dan terlalu lama, karena baru dikirimkan satu bulan pasca kejadian.
"Surat baru dikirim saat D dirawat hampir satu bulan di ICU. Jadi saya pikir dia tidak memiliki empati," ungkap Alto.
"Jadi proses hukum tetap maju, tidak ada damai, dan tidak ada maaf dari keluarga," tegas Alto.
Baca juga: Shane Lukas Tulis Surat Permintaan Maaf, Keluarga D: Tidak Ada Maaf
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.