Alto Luger menilai surat tersebut menjadi bukti bahwa Shane merupakan sosok yang tidak memiliki rasa empati lantaran surat itu baru dikirim satu bulan pascapenganiayaan.
"Lalu yang kedua, dia dengan polosnya meminta keluarga korban untuk mendoakannya dalam perkara penganiayaan ini," lanjut dia.
Dengan fakta tersebut, kata Alto, membuktikan bahwa tersangka penganiayaan tidak menyadari posisinya saat ini.
Diberitakan sebelumnya, surat yang dikirim Shane merupakan hasil buah tangannya ketika mendekam di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.
Baca juga: Amanda Hanya Laporkan Mario Dandy dan AG, Shane Lukas Tak Termasuk
Kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing mengatakan, surat tersebut ditulis dengan hati yang tulus dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.
"Surat itu orisinal ditulis oleh Shane Lukas. Dia bilang tolong kasih dong ke adik David," ujar Happy saat dikonfirmasi, Selasa.
Happy mengungkap surat tersebut dikirim pekan lalu dan diterima oleh resepsionis Rumah Sakit Mayapada yang kemudian diteruskan ke keluarga D.
(Penulis : Dzaky Nurcahyo, Tria Sutrisna | Editor : Abdul Haris Maulana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.