Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Surat Permintaan Maaf Shane pada D Ditolak Mentah-mentah oleh Keluarga dan Tutup Rapat-rapat Pintu Ampun

Kompas.com - 29/03/2023, 05:57 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepucuk surat ditulis oleh Shane Lukas Rotua (19) buat D (17), korban penganiayaan Mario Dandy Satrio yang terjadi pada Senin (20/3/2023) di Pesanggrahan, Jakarta Barat.

Surat itu ditulis dengan tangan Shane sendiri dari dalam ruang tahanan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya. Shane merupakan salah satu tersangka penganiayaan D.

Lewat tulisan tangannya itu, Shane tak hanya meminta maaf. Pada penutup surat itu, Shane meminta didoakan agar ia dan teman-teman bisa bantu memecahkan perkara tersebut.

Seperti diketahui, Shane diduga memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma. Shane juga merekam penganiayaan yang dilakukan Mario.

Baca juga: Dulu “Support” Mario untuk Aniaya D, Sekarang Shane Lukas Berbalik Lawan Mario

Ditolak mentah-mentah

Bukannya simpati, permohonan maaf Shane justru ditolak mentah-mentah oleh keluarga D. Penolakan itu terang-terangan disampaikan pihak keluarga D, Alto Luger, lewat akun Twitter @AltoLuger.

Adapun isi surat Shane dibagikan Alto lewat akunnya itu.

"Surat untuk adik D. Shallom/Assalamualaikum adik D, sebelumnya abang, Shane Lukas, mau meminta maaf kepada adik D, papa, dan mama D, serta keluarga dan orang-orang yang D sayang. Saua juga mau meminta maaf kepada adik dan orangtua teman D atas kejadian yang menimpa adik D. Saya atas nama pribadi meminta maaf. Dan saya mohon bantu doa kepada keluarga D dan teman-teman agar saya bisa bantu memecahkan perkara ini."

Baca juga: Keluarga D Anggap Shane Lukas Hanya Cari Panggung Usai Tulis Surat Permintaan Maaf

Surat itu langsung dibalas oleh Alto lewat Twitternya:

"Dear manusia-manusia biadab. David yang kamu aniaya masih berjuang untuk kembali hidup! Mengenali dirinya sendiri saja dia tidak mampu, mengenali orang tuanya saja dia tidak mampu, apalagi membaca PERMINTAANMU untuk MENDOAKANMU agar kamu bisa MEMECAHKAN PERKARA penganiayaan biadabmu atas David!"

"Mintalah doa yang kamu butuhkan ke keluargamu, dan mintalah maaf ke tuhanmu!"

 

Tutup rapat-rapat pintu maaf

Setelah menerima surat itu, Alto menyatakan bahwa apa yang ditulis Shane tidak akan memberikan dampak apa pun terhadap proses hukum yang bergulir.

Hal itu disebabkan karena keluarga D telah menutup pintu maaf kepada ketiga pelaku, termasuk Shane.

Baca juga: Update Kasus Penganiayaan oleh Mario Dandy, Keluarga D Sebut Shane Lukas Nirempati

"Respons kami terhadap surat itu adalah yang pertama adalah tidak ada maaf dan tidak ada kata damai. Kedua, surat ini tidak memiliki empati karena dia meminta maaf saat D masih terbaring lemah di ICU," kata Alto kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).

Alto juga menilai bahwa Shane tak memiliki rasa malu di hadapan keluarga korban. Pasalnya Shane dengan santainya meminta doa kepada keluarga besar D agar sidang nanti berjalan lancar.

"Di paragraf terakhir surat tersebut, Shane meminta D dan keluarga untuk mendoakannya dalam kasus yang dia hadapi. Kasus nya apa? kasus penganiayaan D kan, cuma orang gila saja yang minta korbannya untuk mendoakan seorang pelaku," beber Alto.

Baca juga: Shane Lukas Tulis Surat Permintaan Maaf ke D, Siap Bongkar Penganiayaan oleh Mario

Dianggap tak berempati

Alto Luger menilai surat tersebut menjadi bukti bahwa Shane merupakan sosok yang tidak memiliki rasa empati lantaran surat itu baru dikirim satu bulan pascapenganiayaan.

"Lalu yang kedua, dia dengan polosnya meminta keluarga korban untuk mendoakannya dalam perkara penganiayaan ini," lanjut dia.

Dengan fakta tersebut, kata Alto, membuktikan bahwa tersangka penganiayaan tidak menyadari posisinya saat ini.

Diberitakan sebelumnya, surat yang dikirim Shane merupakan hasil buah tangannya ketika mendekam di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.

Baca juga: Amanda Hanya Laporkan Mario Dandy dan AG, Shane Lukas Tak Termasuk

Kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing mengatakan, surat tersebut ditulis dengan hati yang tulus dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.

"Surat itu orisinal ditulis oleh Shane Lukas. Dia bilang tolong kasih dong ke adik David," ujar Happy saat dikonfirmasi, Selasa.

Happy mengungkap surat tersebut dikirim pekan lalu dan diterima oleh resepsionis Rumah Sakit Mayapada yang kemudian diteruskan ke keluarga D.

(Penulis : Dzaky Nurcahyo, Tria Sutrisna | Editor : Abdul Haris Maulana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com