Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang-orang di Balik Megahnya Masjid Istiqlal, Bahu-membahu Mengurus Masjid Terbesar di Asia Tenggara

Kompas.com - 29/03/2023, 09:35 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan orang mengabdikan dirinya sebagai marbut dalam membantu menjaga dan memelihara Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat.

Hal ini disampaikan oleh Humas Masjid Istiqlal, Ismail, saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (28/3/2023) sore.

“Ada beberapa bagian di Istiqlal. Ada bagian peribadatan, kebersihan, sarana prasarana, dan bagian sumber daya manusia. Jumlah totalnya ada lebih dari 500 orang yang mengurusi masjid ini,” kata Ismail.

Untuk bagian peribadatan, kata Ismail, ada sebanyak tujuh imam yang bergantian setiap shalat rawatib dan ada tujuh muadzin yang khusus dijadwalkan.

Baca juga: Saat Jemaah Masjid Istiqlal Ramadhan Ini Membeludak, Takjil yang Disediakan Sering Kurang

“Mereka menginap di sini. Jadi tidak akan pernah ada shalat tanpa imam di Istiqlal,” tutur dia.

Di sisi lain, terdapat sebanyak 150 orang yang menjadi karyawan tetap sebagai bagian manajemen pengelolaan masjid. Tidak hanya itu, ada sebanyak 150 orang lainnya yang bertanggungjawab membantu menjaga kebersihan di masjid.

“Masjid ini tidak boleh kotor dan harus terpelihara. Maka dari itu, sekarang kami tidak boleh lagi parkir di atas. Kami sudah siapkan dua basement parkir sehingga taman-taman di sini bisa kelihatan lebih bersih dan terang,” jelas Ismail.

Bahu-membahu saat Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, Masjid Istiqlal mempersiapkan ribuan takjil berupa nasi boks untuk para jemaah yang datang beribadah.

Baca juga: Marbut Masjid Istiqlal Capai Ratusan Orang, Ini Tugas Mereka

Sebanyak 50 orang pengurus Masjid Istiqlal Jakarta Pusat bahu-membahu mempersiapkan takjil untuk dibagikan kepada jamaah, Senin (27/3/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Sebanyak 50 orang pengurus Masjid Istiqlal Jakarta Pusat bahu-membahu mempersiapkan takjil untuk dibagikan kepada jamaah, Senin (27/3/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

 

Terdapat sebuah panitia khusus yang ditugaskan untuk mengoordinir pembagian takjil ini.

Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan sekaligus Ketua Panitia Amaliyah Ramadhan 1444H, Bukhori SA mengatakan bahwa pihak masjid bekerja sama dengan 10 vendor katering berbeda dalam mempersiapkan takjil tersebut.

“Kita sudah menggaet 10 vendor katering dengan ketentuan yang sudah kita tetapkan. Sudah pasti halal untuk jenis makanannya, higenisnya. Kita juga sudah survei ke dapurnya,” kata Bukhori kepada Kompas.com, Senin (27/3/2023).

Sebelum dibagikan kepada jemaah, para panitia yang bertugas selalu melakukan pengecekan ulang terhadap nasi boks tersebut untuk pertahankan kualitas makanan.

Baca juga: Suka Duka Taman 27 Tahun Jadi Marbut Masjid Istiqlal: Dari Gaji Rp 150.000 hingga Berangkat Haji

“Kita buka dulu, sesuai enggak dengan ketentuan? Soalnya sudah ada daftar makanannya, sudah dijanjikan di kontrak. Kalau tidak sesuai kita tegur,” papar Bukhori.

Sebagai contoh, Bukhori menuturkan, makanan yang tidak sesuai adalah makanan yang basi, atau terguyur hujan, atau mungkin tidak sesuai dengan menu yang telah dijanjikan sebelumnya.

“Kayak yang kehujanan kemarin, 50 boks, enggak kita bayar. Kalau masih bisa dimakan, kita kurangi harga bayarnya,” tutur dia.

“Kita cek seperti itu untuk memastikan bahwa yang datang itu sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan,” lanjut Bukhori.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada hari Senin, makanan mulai berdatangan sekitar pukul 15.30 WIB. Beberapa petugas keamanan mengawasi penurunan makanan dan membantu merapikannya di area selasar.

Baca juga: Jemaah Masjid Istiqlal Membeludak hingga 8.300 Orang, Pengurus: Tahun Lalu Hanya 2.000, Saya Kaget Juga...

Setelah itu, ada pengurus masjid lain yang mengecek satu per satu kotak makanan dari 10 vendor katering yang berbeda itu. Ketika ada menu yang tidak sesuai, pengurus masjid langsung menanyakan perihal itu kepada petugas katering.

Apabila proses pengecekan sudah selesai, makanan pun mulai dibawa ke lantai atas. Ada sekitar 50 orang yang saling bahu-membahu, mengoper plastik berisi boks makanan itu dari bawah ke atas.

Bukan tanpa tantangan

Salah satu marbut bagian pelayan jemaah bernama Taman (56) mengatakan, pekerjaannya memiliki tantangan tersendiri. Khususnya, saat berhadapan langsung dengan jemaah ketika pembagian takjil.

“Jemaah tidak semuanya mengerti kalau kami ingin beri pelayanan terbaik untuk mereka. Mereka enggak ngerti–diatur aja kadang susah,” celetuk Taman sambil tertawa.

“(Kami) minta mereka duduk aja enak, duduk manis, tapi mereka seolah takut enggak kebagian (takjil). Padahal Insya Allah, selama ini kami sesuaikan,” tambah dia.

Taman mengatakan, terkadang juga ada jemaah ngeyel terkait pembagian takjil tersebut.

“Kan kami tidak punya kewenangan 100 persen, kami hanya menjalankan amanat yang diembankan,” imbuh dia.

Menjelang maghrib, Taman memaparkan, jemaah cenderung berebut takjil. Lantaran, stok yang disiapkan pihak masjid juga mulai menipis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com