BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan agar pemerintah tak hanya melarang impor bal pakaian bekas untuk melindungi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di tanah air.
Ia menilai, untuk melindungi pelaku UMKM, pemerintah juga perlu melarang impor barang-barang yang harga jualnya terlalu murah.
"Tidak hanya pakaian bekas yang ditindak, saran saya, impor barang yang terlalu murah itu harus dipikirkan supaya industri tekstil dan UMKM bisa bersaing di negeri sendiri," ujar Emil, sapaan akrabnya di Kota Bekasi, Rabu (29/3/2023).
Baca juga: Musnahkan Pakaian Bekas Senilai Rp 80 Miliar, Mendag: Hulunya Kita Berantas
Ia mencontohkan, ada importir bahan tekstil yang mengimpor produk dari luar negeri dengan harga kelewat murah.
Produk tekstil dari importir itu, kata dia, tak hanya berdampak pada UMKM, namun juga inflasi.
"Importir tekstil yang membuat inflasi tinggi dan justru menjadi problem atau masalah untuk UMKM," jelas dia.
Demi mendukung UMKM, Ridwan Kamil pun memastikan ia siap bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam memerangi impor bal pakaian bekas.
Ia juga akan berkoordinasi dengan seluruh kepala daerah di Jawa Barat agar turut mengawasi potensi penyelundupan bal pakaian bekas lewat jalur tikus.
"Harus ada kerja sama menyelesaikan masalah ini, yang dianggap mengganggu UMKM
Baca juga: Pasar Baju Bekas Impor Cimol Gedebage Bandung Kembali Buka, Pedagang: Tak Ada Buat Sehari-hari
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta pemerintah daerah bersedia ikut menindak secara tegas para penyeludup bal pakaian bekas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.