Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natalia Rusli Ancam Tinggalkan Klien yang Tak Segera Transfer, Korban: Saya Seperti Orang Gila ke Bank

Kompas.com - 30/03/2023, 11:33 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka Natalia Rusli mengancam bakal meninggalkan klien yang merupakan korban Koperasi Simpan Pinjam (KSP) bila tidak segera mentransfer uang.

Saat itu, Natalia menjadi advokat sejumlah investor Indosurya dengan janji mencairkan uang para korban.

Salah satu korban berinisial VS mengatakan, dia sempat diancam tidak akan diikutsertakan jika telat membayar. Natalia meminta VS mengirimkan uang pada 30 Juni 2020, pukul 09.00 WIB karena dirinya bakal bertemu dengan kuasa hukum Indosurya, Juniver Girsang.

"Katanya 'saya sudah harus sampai di kantornya Pak Juniver kasih berkas berkas terakhir, transfer sebelum 09.00 pagi ya'," ujar VS saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Gaya Natalia Rusli Saat Dirilis Polisi: Tak Diborgol, Tak Pakai Baju Tahanan, dan Masukkan Tangan ke Kantong Celana

"Saya seperti orang gila ke bank. Karena suami saya enggak mengijinkan jadinya agak berbelit-belit sama saya. Terus jam 10.00 WIB kurang, baru saya transfer," sambung dia.

Sesampainya di bank, VS bahkan mengirimkan foto via aplikasi WhatsApp kepada Natalia untuk membuktikan dirinya sudah metransfer Rp 45 juta ke rekeningnya. Tak lama, Natalia membalas pesan tersebut dengan mengaku bahwa dirinya sudah berada di depan kantor hukum Juniver.

Dalam agenda itu, kata Natalia, mereka menbicarakan soal pencairan uang korban Indosurya.

"Semua korban Natalia Rusli modusnya sama diburu-buru, tidak dikasih waktu untuk berpikir bahwa besok pagi-pagi harus transfer kalau enggak, ditinggal," papar VS.

Sementara itu, VS mengaku mulanya dia merupakan klien pengacara Otto Hasibuan. Namun, dia tergiur akan janji manis Natalia yang menyebut bakal mengembalikan uang kerugian korban lantaran dia mengenal Juniver Girsang.

Baca juga: Cerita Korban Penipuan Didekati Natalia Rusli di Tempat Makan, Terus Dibujuk Jadi Klien

 

Kepada VS, Natalia berjanji bakal mencairkan uangnya dalam bentuk 40 persen tunai dan 60 persen aset.

Sepengetahuan VS, setidaknya ada 30 orang korban KSP Indosurya yang menjadi klien Natalia Rusli. Beberapa kali Natalia juga memamerkan momen pertemuannya dengan Juniver melalui foto, seakan terjadi transaksi pencairan uang korban.

"Saya bilang 'kenapa Pak Juniver bisa membayar sedangkan dia bukan pemilik Indosurya dia kan cuma penguasa hukum pemilik Indosurya'," tutur VS menirukan percakapannya dengan Natalia.

Natalia menyebut, Juniver memberikannya kuota untuk mengembalikan uang investor senilai Rp 100 miliar.

Alhasil, VS akhirnya mentransfer uang kepada Natalia dengan harapan uangnya yang tersimpan di KSP Indosurya bisa dicairkan.

Nyatanya, setelah satu setelah bulan transaksi terjadi Natalia tak kunjung memberikan uang tersebut. Natalia juga sempat marah kepada VS dan berjanji bakal mengembalikan Rp 45 juta yang dibayarkan untuk menyewa jasanya.

Baca juga: Natalia Rusli Belum Disumpah Advokat Saat Janji Tangani Kasus Korban KSP Indosurya

 

Tak ingin diam saja, suami VS akhirnya menghubungi Natalia. Namun, setelah itu semua kontak VS dan suaminya diblokir oleh Natalia.

"Akhirnya dia ketemu lawyer dan ngotot tidak bisa dikembalikan. (Kata Natalia) 'kalau mau ketemu Alvin Lim. Kalau mau lapor polisi silakan'," jelas VS.

Atas dasar tersebut, VS melaporkan Natalia Rusli ke Polres Jakarta Barat pada 30 Juli 2021. Natalia bahkan sempat masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak Kamis, 8 Desember 2022. Natalia kemudian menyerahkan diri ke Mapolres Metro Jakarta Barat pada Selasa (21/3/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com