Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Melimpah, Harga Cabai Mulai Turun dan Harga Sayur Stabil di Tangsel

Kompas.com - 30/03/2023, 14:40 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tangsel Al Gozali menyebut harga cabai dan sayuran di Tangerang Selatan sudah mulai turun.

Al Gozali mengatakan, penuruhan harga diketahui berdasarkan pantauan di beberapa pasar wilayah Tangerang Selatan.

"Harga cabai mulai mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena pasokan melimpah dari produsen," kata Al Gozali kepada Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Gozali mengatakan, berdasarkan pantauan harga harian, harga cabai dan bawang merah sudah turun dibanding awal Ramadhan.

Baca juga: Update Harga Pangan di 3 Pasar Tradisional Jakarta, Harga Cabai Turun Drastis

"Karena pola konsumsi masyarakat sekarang mulai normal, sedangkan harga sayur mayur yang lain relatif stabil," katanya.

Namun, ada sejumlah pasar, kata Gozali, yang masih mematok harga tinggi untuk keperluan bumbu dapur, yakni cabai rawit yang sebelumnya harganya melonjak.

"Untuk yang masih tinggi di beberapa pasar karena pedagang itu menghabiskan stok yang lama," ujarnya.

Sementara itu, Gozali menjelaskan, untuk sayur mayur harganya fluktuatif karena bersifat tidak tahan lama.

Oleh karenanya, harga yang ditawarkan pedagang tergantung ketersediaan dari produsen atau petani.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Pademangan Timur Sempat Rp 90.000, Kini Rp 85.000 Per Kilogram

"Kenaikan harga sayur mayur disebabkan permintaan naik sedangkan produksi petani relatif sama, sehingga apabila permintaan naik stok makin sedikit mengakibatkan harga naik," kata Gozali.

Sebelumnya diberitakan, pada minggu awal Ramadhan, harga cabai rawit di pasar Tangsel, tepatnya di pasar Serpong, mengalami kenaikan.

Harga cabai rawit sekilonya menyentuh harga Rp 90.000. Kenaikan ini menurut para pedagang karena kurangnya pasokan.

"Sekarang (cabai rawit) seperempat itu Rp 23.000. Sekilonya Rp 80.000 tapi sekarang naik jadi Rp 90.000. Cabai yang gede itu Rp 40.000," ujar Rini (30) pedagang sayur.

"Memang kosong di sananya (dari petani). Buah juga sama, kosong di sana, pada libur. Jadi lebih mahal gara-gara itu," ujar dia.

Baca juga: Saat Emak-emak Menjerit karena Harga Bahan Pokok dan Cabai Melonjak...

Sejumlah pembeli, terutama ibu rumah tangga, mengeluh karena setiap perayaan hari keagamaan harga bahan pokok selalu naik.

"Walaupun ini sudah jadi kebiasaan, harga selalu naik, ya tetap saja bikin emak-emak menjerit, kantongnya jebol," tutur Icha ibu rumah tangga, kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com