Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eko Patrio Mengaku Akan Tetap Bagi-bagi Sembako Usai Dituduh Kampanye dalam Video Viral

Kompas.com - 30/03/2023, 21:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengaku tetap akan membagikan sembako setelah videonya viral belakangan ini.

Adapun nama Eko diperbincangkan karena diduga membagikan sembako di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, sebagai kampanye politik pada 19 Maret 2023.

"Nanti habis puasa saya mau bagi-bagi lagi, lebih kurang ada 100.000 sembako," tutur Eko di Kantor DPW PAN DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Eko Patrio: Video Bagi-bagi Sembako yang Viral Bukan Kampanye Politik, tapi...

Ia melanjutkan, kegiatan memberi sesuatu, termasuk sembako, sudah sering dia lakukan.

Saat Covid-19, Eko juga membagikan beberapa barang, termasuk 100.000 masker, kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pembagian sembako juga dilakukan guna membantu masyarakat yang terpuruk imbas Covid-19.

"Apa yang bisa kami bantu, kami bantu. Minimal mereka bisa makan, bisa minum," jelas Eko.

"Bulan puasa ini, kami menyalurkan lebih kurang 100.000 sembako di wilayah DKI Jakarta, tepatnya di Jakarta Timur," sambung dia.

Baca juga: Beda Pengakuan Sekda Riau dan Pedagang Tas KW di Mangga Dua soal Tas yang Dibeli Istri Pejabat Itu…

Sebelumnya diberitakan, nama Eko diperbincangkan karena diduga membagikan sembako untuk kampanye politik.

Dalam rekaman video yang beredar, Eko tampak mengunjungi rumah salah satu warga sambil disambut yel-yel oleh para simpatisan.

Para simpatisan menyanyikan yel-yel untuk mendukung Eko Patrio maju dalam Pemilihan Legislatif 2024.

Menanggapi video viral tersebut, Eko menepis kabar itu. Dia menyatakan sudah sering berbagi sesuatu kepada masyarakat.

"Kalau lihat rekam jejak saya, (kebiasaan) berbagi sudah dari dulu," terang dia.

Baca juga: Kemenag Belum Blacklist PT Naila meski Endus Kasus Penipuan Jemaah sejak September 2022

Menurut Eko, pembagian sembako dalam video itu seharusnya bukanlah sesuatu yang aneh.

"Pada saat itu saya enggak tahu di-framing siapa, tapi enggak apa-apa juga karena orangtua saya bilang, kalau dizalimi berarti ibadah," terang Eko.

"Waktu itu saya memang sedang bertemu dengan kader dan simpatisan saya. Akhirnya saya juga memberikan sembako, di dalamnya ada minyak sayur, beras, dan lain-lain. Tapi itu di-framing (yang menerima) harus nyoblos dan sebagainya," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com