Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tas KW "Branded" di Mangga Dua Keluhkan Sepi Pembeli sejak Pandemi

Kompas.com - 30/03/2023, 23:36 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pedagang tas KW atau tiruan branded di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, mengeluh lantaran dagangannya yang tidak laku.

Jumlah pelanggan mereka berkurang sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020. Akibatnya, pendapatan mereka menurun drastis.

"Dari sejak pandemi Covid-19 lah turun pemasukan saya," ujar salah satu pedagang tas tiruan branded bernama Dewi (52) saat ditemui Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Pada hari ini saja, dagangan Dewi belum ada yang laku terjual. Ia mengaku, walaupun kasus Covid-19 sudah sangat melandai, pembeli tetap sedikit.

"Sepi, belum laris. Gini-gini aja pendapatannya. Belum laku malah ini tas yang saya jual. Sepi banget," ujar dia.

Baca juga: Beda Pengakuan Sekda Riau dan Pedagang Tas KW di Mangga Dua soal Tas yang Dibeli Istri Pejabat Itu…

Dewi mengatakan, pada akhir pekan, ITC Mangga Dua agak ramai dikunjungi pembeli. Namun, pembeli di tokonya tetap saja sedikit.

"Sama aja, begini-begini juga. Sehari laku satu atau dua tas yang harganya Rp 3 juta juga sudah bersyukur," tambah Dewi.

Pedagang lainnya, Lena (46), juga merasa tokonya kini sepi. Lena pun pusing akibat pembeli tidak kunjung singgah ke toko yang ia jaga.

Lena menambahkan, ia tidak akan mendapatkan bonus lebih dari bosnya jika barang tidak terjual sesuai target.

"Sepi banget. Ini saya mengeluh, pusing saya bulan ini enggak target. Haduh gimana enggak dapat bonus ini. Ada omzet karyawan kan," lanjut Lena.

Baca juga: Menelusuri Toko Lorient_second di Mangga Dua, Tempat Istri Sekda Riau Beli Tas Branded KW

Pantauan langsung Kompas.com di lantai dasar Blok C ITC Mangga Dua, banyak pedagang yang menawarkan tas-tasbrand mewah dengan kualitas premium (mirror) atau kualitasnya satu tingkat di bawah orisinal.

Pedagang menjual beberapa tas branded seperti LV, Gucci, Christian Dior, Hermes, dan beberapa merek lainnya.

Setiap tas KW memiliki harga berbeda, mulai dari Rp 700.000, bahkan ada yang mencapai Rp 5 juta.

Kompas.com pun coba singgah ke salah satu toko yang ada di kawasan tersebut, untuk melihat tas KW dengan merek Christian Dior.

Baca juga: Sekda Riau Sebut Istrinya Beli Tas KW di Mangga Dua, Pedagang: Pembeli di Sini Orang Biasa...

Di toko tersebut, pedagang menawarkan harga Rp 1,4 Juta untuk satu tas berwarna biru dengan merek Christian Dior.

"Harganya beda-beda, kalau yang ini (Christian Dior), saya kasih Rp 1,4 juta, bisa turun kok harganya," ujar salah satu pedagang yang tidak ingin disebut namanya.

Menurut pedagang tersebut, tas KW branded yang ia jual bentuknya hampir sama dengan tas asli. Bahkan, terdapat nomor seri produk serta barcode di dalam tas tersebut.

"Tuh ada nomor serinya, ada barcode-nya juga. Namanya mirror, ya tampilannya sama dengan yang asli," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com