KOMPAS.com - Masyarakat Betawi punya banyak makanan khas yang biasa ada pada Idul Fitri. Salah satunya yakni kue geplak Betawi.
Makanan yang satu ini sudah jarang ditemui. Namun biasanya ada pada hari raya Idul Fitri atau pada saat hajatan pernikahan.
Kue Geplak memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Bahan utamanya yakni dari tepung beras. Tampilannya mirip seperti kue mochi karena dibalur dengan gula bubuk.
Dinamakan geplak karena pada proses pembuatannya ditepuk-tepuk menggunakan tangan hingga menimbulkan suara "plak, plak, plak".
Shinta Teveningrum dalam bukunya yang berjudul Kuliner Betawi, Selaksa Rasa & Cerita (2016) menuturkan bahwa proses pembuatan kue geplak betawi cukup rumit dan memakan waktu lama.
Cara pembuatannya yang pertama dengan menyangrai tepung beras. Lalu dicampur dengan kelapa parut sangrai yang dihaluskan.
Jika sudah tercampur rata lalu dimasukkan ke dalam air gula kental panas lalu diaduk hingga merata memakai tangan.
Selanjutnya, adonan segera dituang ke dalam wadah yang juga berfungsi sebagai cetakan sambil diratakan dengan tangan sambil ditepuk-tepuk.
Baca juga: 2 Penyebab Geplak Cepat Tengik dan Basi
Geplak kemudian didiamkan hingga dingin baru kemudian dikeluarkan dari wadah dan dipotong-potong.
Langkah terakhir, seluruh permukaan geplak dibedaki dengan gula bubuk. Umur simpan kue geplak biasanya hanya tiga sampai tujuh hari.
Jika ingin menemukan kue geplak maka bisa datang ke pusat kebudayaan betawi seperti di Setu Babakan dan tempat lainnya.
Referensi:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.