KOMPAS.com - Masyarakat asli Jakarta atau Betawi memiliki sejumlah kue khas lebaran.
Ada kue yang sudah jarang dijumpai saat lebaran namun ada juga kue yang masih eksis hingga saat ini.
Adapun berikut ini 7 kue lebaran khas betawi yang bisa menjadi alternatif kue lebaran selain nastar dan kastengel.
Kue Satu sebetulnya merupakan kue khas Tionghoa peranakan. Hal ini tidak lepas dari peranan budaya Tionghoa di tengah masyakarat Betawi.
Kue Satu memiliki bentuk bermacam-macam. Umumnya memiliki bentuk kotak dan bulat. Namun seiring perkembangan zaman, ada bentuk yang menyerupai daun dan lain-lain.
Kue ini berbahan dasar tepung kacang hijau, tepung beras, dan gula yang ditumbuk hingga halus lalu dicetak satu persatu. Oleh karenanya dinamakan Kue Satu.
Teksturnya sama seperti kue kering pada umumnya namun Kue Satu akan lumer di mulut.
Salah satu kue yang masih sering dijumpai sampai sekarang yakni Kue Biji Ketapang. Kue Biji Ketapang juga merupakan kue khas lebaran orang Betawi.
Kue Biji Ketapang dibuat dari bahan dasar tepung terigu, gula dan mentega. Setelah menjadi adonan kemudian dipotong kecil-kecil lalu digoreng.
Proses pembuatannya terbilang mudah dan bahannya juga praktis. Rasanya juga enak dan gurih.
Kue khas lebaran berikut ini juga masih banyak ditemui. Bahkan tidak hanya di daerah Jakarta tetapi di daerah lainnya.
Kue Kembang Goyang menjadi suguhan khas masyarakat betawi dan biasa disajikan pada saat hari raya Idul Fitri dan acara-acara hajatan.
Dinamakan Kembang Goyang karena bentuk cetakannya seperti kembang dan saat menggorengnya dengan cetakan tersebut digoyang-goyangkan agar terlepas.
Kue Kembang Goyang terbuat dari tepung beras, gula, kuning telur dan santan. Rasanya cenderung manis dan teksturnya empuk.
Baca juga: 5 Penyebab Kue Kering Keras dan Gagal Renyah, Takaran Terigu Salah
Selain Kembang Goyang, kue khas Betawi yang selalu ada saat momen lebaran yakni Kue Akar Kelapa. Kue ini bentuknya seperti akar kelapa.