Selain itu, Teten juga berharap pedagang tetap tertib lantaran para pelaku UMKM juga sama-sama mencari nafkah.
"Saya perlu mendukung para pelaku UMKM untuk memproduksi pakaian-pakaian lokal, itu saudara-saudara kita juga. Mereka juga sama mencari nafkah dengan kalian, pemerintah harus melindungi mereka," imbuh dia.
Baca juga: Pedagang Baju Bekas Impor Sambut Meriah Menkop UKM dan Mendag di Pasar Senen
Ketua Asosiasi Pedagang Pakaian Bekas Indonesia Posma Pangaribuan mengatakan upaya yang diberikan pemerintah soal perdagangan pakaian bekas impor cukup baik, tapi belum sepenuhnya memuaskan.
“Cukup oke (solusinya). Kita aman berjualan. Tidak akan ada penyitaan bal-balan yang sudah masuk ke darat,” kata Posma saat dihampiri oleh Kompas.com.
“Kecuali dari laut ke darat, itu urusan bea cukai sepenuhnya. Tidak ada urusan lagi dengan pedagang. Kalau ada tolong diviralkan,” tambah dia.
Di saat bersamaan, Posma mengaku belum sepenuhnya puas terkait keputusan ini. Lantaran, masih banyak hal yang perlu didiskusikan.
“Sejujurnya belum puas. Masih ada rentetan-rentetan ke depan yang kita masih harus bersabar. Perjuangan ini cukup panjang dan melelahkan,” ujar dia.
Posma berharap, pemerintah dapat terus memerhatikan rakyatnya yang harus menghidupi keluarga.
Baca juga: Minta Solusi dari Pemerintah, Pedagang Thrift Pasar Senen Pasang Spanduk Protes
“Kita semua membutuhkan income–pemasukan. Kita harus menghidupi keluarga sehingga berharap pemerintah terus memerhatikan rakyatnya,” pungkas dia.
Di tempat terpisah, Koordinator Pedagang Pakaian Bekas Pasar Senen Rifai Silalahi menanggapi bahwa dialog dengan Menkop-UKM dan Mendag cukup memuaskan.
“Untuk sementara kami puas. Dialog kami dengan menteri adalah kami dikasih solusi untuk menghabiskan barang yang ada, sambil nanti kami bertemu lagi untuk menindaklanjuti kelanjutannya seperti apa,” ujar Rifai kepada media.
Terkait imbauan Menkop-UKM dan Mendag agar pedagang baju bekas berjualan produk lokal saat sisa stok habis, Rifai mengaku dapat menerima masukan tersebut.
“Kita tinggal cari formulanya (berjualan produk lokal). Untuk sementara, kita terima apa yang jadi masukan pemerintah dan bagian pemerintah (juga) menerima masukan dari kita,” tutur Rifai.
“Intinya, kami akan ada pertemuan intens selain hari ini,” lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.