Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Para Menteri kepada Pedagang Pakaian Bekas Impor, Boleh Habiskan Stok Tanpa Khawatir

Kompas.com - 31/03/2023, 06:07 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menawarkan solusi jangka pendek bagi ribuan pedagang pakaian bekas impor, Kamis (30/3/2023).

Solusi itu mereka sampaikan langsung terhadap pedagang baju bekas saat berkunjung ke Pasar Senen. 

Dalam dialog yang dipandu oleh anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu itu, mereka membahas solusi atas kebijakan pemerintah melarang impor pakaian bekas.

"Pedagang, walaupun aturan tidak memperbolehkan, saya, Pak Teten, Pak Adian, jamin tetap boleh dagang. Silakan, sampai habis," kata Zulkifli Hasan di Lantai 4 Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat.

Pernyataan pria yang akrab disapa Zulhas menuai sorak-sorai gembira dari para pedagang.

Baca juga: Diizinkan Habiskan Stok, Pedagang Pakaian Bekas Impor di Pasar Senen: Kami Puas...

Zulhas mengatakan, pemerintah memang telah melarang impor baju bekas karena dianggap dapat mengganggu industri tekstil dalam negeri.

Namun, dia menuturkan bahwa pemerintah juga mempertimbangkan nasib pedagang toko yang sudah memiliki stok baju bekas dalam jumlah banyak.

Maka dari itu, pemerintah mempersilakan para pedagang menghabiskan stok baju bekas impor yang dimiliki.

“Enggak usah khawatir, dagangannya bisa dijual sampai habis,” tegas dia.

Teten menimpali, bahwa dia dan Zulhas mencoba menawarkan solusi jangka pendek terkait polemik ini.

Dia mewanti-wanti para pedagang terkait berjualan produk ilegal dan memastikan akan membantu mereka menjual produk lain seperti pakaian lokal.

"Pakaian ilegal kan bahaya juga kalau kalian masih berjualan," ujar Teten kepada para pedagang.

Baca juga: Temui Pedagang Pakaian Bekas Impor Pasar Senen, Mendag: Boleh Dagang Sampai Stok Habis

Fokus berantas penyelundup pakaian bekas impor

Terkait polemik ini, Teten berkata bahwa pemerintah tengah berfokus memberantas penyelundup baju bekas impor.

“Pemerintah masih menoleransi para pedagang. Para pengecer masih boleh menjual pakaian bekas,” ujar Teten.

“Tapi karena ini sudah menjadi kebijakan pemerintah, ke depannya baik penyelundup dan pedagang pakaian bekas impor ini ilegal, kita harus sama-sama memikirkan solusinya,” lanjut dia.

Selain itu, Teten juga berharap pedagang tetap tertib lantaran para pelaku UMKM juga sama-sama mencari nafkah.

"Saya perlu mendukung para pelaku UMKM untuk memproduksi pakaian-pakaian lokal, itu saudara-saudara kita juga. Mereka juga sama mencari nafkah dengan kalian, pemerintah harus melindungi mereka," imbuh dia.

Baca juga: Pedagang Baju Bekas Impor Sambut Meriah Menkop UKM dan Mendag di Pasar Senen

"Solusi cukup oke, tapi belum sepenuhnya puas"

Pembeli thriftingDOKUMENTASI HUMAS KEMENKOP UKM Pembeli thrifting

Ketua Asosiasi Pedagang Pakaian Bekas Indonesia Posma Pangaribuan mengatakan upaya yang diberikan pemerintah soal perdagangan pakaian bekas impor cukup baik, tapi belum sepenuhnya memuaskan.

“Cukup oke (solusinya). Kita aman berjualan. Tidak akan ada penyitaan bal-balan yang sudah masuk ke darat,” kata Posma saat dihampiri oleh Kompas.com.

“Kecuali dari laut ke darat, itu urusan bea cukai sepenuhnya. Tidak ada urusan lagi dengan pedagang. Kalau ada tolong diviralkan,” tambah dia.

Di saat bersamaan, Posma mengaku belum sepenuhnya puas terkait keputusan ini. Lantaran, masih banyak hal yang perlu didiskusikan.

“Sejujurnya belum puas. Masih ada rentetan-rentetan ke depan yang kita masih harus bersabar. Perjuangan ini cukup panjang dan melelahkan,” ujar dia.

Posma berharap, pemerintah dapat terus memerhatikan rakyatnya yang harus menghidupi keluarga.

Baca juga: Minta Solusi dari Pemerintah, Pedagang Thrift Pasar Senen Pasang Spanduk Protes

“Kita semua membutuhkan income–pemasukan. Kita harus menghidupi keluarga sehingga berharap pemerintah terus memerhatikan rakyatnya,” pungkas dia.

Di tempat terpisah, Koordinator Pedagang Pakaian Bekas Pasar Senen Rifai Silalahi menanggapi bahwa dialog dengan Menkop-UKM dan Mendag cukup memuaskan.

“Untuk sementara kami puas. Dialog kami dengan menteri adalah kami dikasih solusi untuk menghabiskan barang yang ada, sambil nanti kami bertemu lagi untuk menindaklanjuti kelanjutannya seperti apa,” ujar Rifai kepada media.

Terkait imbauan Menkop-UKM dan Mendag agar pedagang baju bekas berjualan produk lokal saat sisa stok habis, Rifai mengaku dapat menerima masukan tersebut.

“Kita tinggal cari formulanya (berjualan produk lokal). Untuk sementara, kita terima apa yang jadi masukan pemerintah dan bagian pemerintah (juga) menerima masukan dari kita,” tutur Rifai.

“Intinya, kami akan ada pertemuan intens selain hari ini,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com