Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2023, 15:31 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Relawan Ganjar Pranowo (GP) Center mendorong putra bungsu Joko Widodo, Kaesang Pangarep, majus sebagai bakal calon wali kota Depok pada pilkada 2024.

Sebab, GP Center merasa, dalam kepemimpinan beberapa wali kota dari PKS selama 20 tahun terakhir, kemajuan dan perkembangan Kota Depok hanya menyasar masyarakat kelompok tertentu.

"Depok hingga kini menjadi kota yang eksklusif bagi golongan tertentu, terbukti dengan semakin maraknya sekolah berbasis paham tertentu dan pemukiman-pemukiman khusus golongan tertentu," kata Ketua Harian DPP GP Center Thomas Djunianto saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Dukung Kaesang jadi Calon Wali Kota, Relawan Ganjar: Depok Butuh Pemimpin Muda dan Asyik

Selain itu, ia pun menyinggung mengenai kegiatan seni budaya yang menampilkan keberagaman dan kekhasan masyarakat asli Depok kini tidak pernah digelar.

Khususnya, terkait kearifan lokal sejarah Kota Depok yang tidak bisa lepas dari identitas "Belanda Depok".

"Semakin lama identitas ini dirasa akan semakin hilang," kata Thomas.

Oleh karena itu, Thomas menyebutkan, saat ini Kota Depok membutuhkan sosok pemimpin yang dinamis serta terbuka dengan perkembangan zaman, sehingga kotanya bisa maju dan berkembang di setiap kecamatannya.

"Depok butuh pemimpin yang dinamis, menghargai keberagaman masyarakatnya, asyik, muda dan terbuka dengan perkembangan zaman," kata Thomas.

Baca juga: Kaesang Akan Dideklarasikan Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, PDI-P: Sebenarnya Depok Enggak Krisis Pemimpin

Untuk itu, momentum kontestasi Pilkada 2024 dinilai merupakan waktu yang pas untuk mengganti wali kota dengan cara yang sesuai dengan konstitusi. 

Berdasarkan hal itu, Relawan GP center menilai Kaesang merupakan sosok yang ideal untuk mengantikan posisi Wali Kota Depok Mohammad Idris.

"Tokoh yang menurut kami ideal untuk memimpin Kota Depok adalah Mas Kaesang," kata dia.

Niat untuk mendeklarasikan Kaesang sebagai calon wali kota Depok ini juga sudah disampaikan GP center di media sosial.

Berdasarkan unggahan di akun twitter @Binyowijaya, terdapat sebuah poster berlatar merah dengan foto Kaesang yang terpampang di sana.

Dengan dibalut logo Pemerintah Kota Depok, GP Center dan Growth Political Center, tertulis juga pada poster itu sebuah pernyataan dukungan "Kaesang Untuk Wali Kota Depok yang Ceria".

"Yuk sudah saatnya merubah Kota Depok untuk menjadi lebih baik dan ceria guys, capek puluhan tahun ngeliat tata ruang Kota Depok yanh semrawut dan suram, bagaimana mas @gibran_tweet dan pak @jokowi merestuikah kalo mas kaesang @kaesangp jadi Wali Kota Depok?," kata Sekretaris Jenderal GP Center dalam cuitannya, pada 27 Maret 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tolak 'Social Commerce', Pedagang di Pasar Asemka Curhat ke Mendag Zulhas soal Pendapatan Turun Drastis

Tolak "Social Commerce", Pedagang di Pasar Asemka Curhat ke Mendag Zulhas soal Pendapatan Turun Drastis

Megapolitan
Beda Keterangan dengan Polisi, Damkar Duga Satpam SMAN 6 Jakarta Meninggal karena Asap Kebakaran

Beda Keterangan dengan Polisi, Damkar Duga Satpam SMAN 6 Jakarta Meninggal karena Asap Kebakaran

Megapolitan
BMKG Prediksi Suhu Panas yang Melanda Jakarta dan Sekitarnya Berlangsung sampai November 2023

BMKG Prediksi Suhu Panas yang Melanda Jakarta dan Sekitarnya Berlangsung sampai November 2023

Megapolitan
Pemprov DKI Buka Kanal Pengaduan untuk Pelajar Korban 'Bullying'

Pemprov DKI Buka Kanal Pengaduan untuk Pelajar Korban "Bullying"

Megapolitan
Kebakaran di Menteng, Warga Saling Oper Ember Berisi Air untuk Padamkan Api

Kebakaran di Menteng, Warga Saling Oper Ember Berisi Air untuk Padamkan Api

Megapolitan
Permukiman Padat di Menteng Terbakar, Listrik Sempat Padam Sebelum Api Muncul

Permukiman Padat di Menteng Terbakar, Listrik Sempat Padam Sebelum Api Muncul

Megapolitan
Sebelum Terbakar, Ada Bunyi Ledakan seperti Petasan dari Ruang Panel Listrik SMAN 6 Jakarta

Sebelum Terbakar, Ada Bunyi Ledakan seperti Petasan dari Ruang Panel Listrik SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
10 Saksi Diperiksa Terkait Temuan Jasad Anak Perwira TNI AU di Lanud Halim

10 Saksi Diperiksa Terkait Temuan Jasad Anak Perwira TNI AU di Lanud Halim

Megapolitan
Polisi Sebut Dua Pelaku Sipil Kasus Pembunuhan Imam Masykur Tak Mungkin Kena Pasal Pembunuhan Berencana

Polisi Sebut Dua Pelaku Sipil Kasus Pembunuhan Imam Masykur Tak Mungkin Kena Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Rumah Terbakar di Menteng, Ada Kemungkinan Menyambar Bangunan Lain

Rumah Terbakar di Menteng, Ada Kemungkinan Menyambar Bangunan Lain

Megapolitan
Hanya Sementara Huni Rusunawa Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam: Kami Harus Tempati KSB

Hanya Sementara Huni Rusunawa Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam: Kami Harus Tempati KSB

Megapolitan
Polisi Periksa Orangtua dan Guru Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma

Polisi Periksa Orangtua dan Guru Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma

Megapolitan
Minta Orangtua Didik Anak agar Tak Mem-'bully', Heru Budi: Jangan Cuma Nonton Drakor

Minta Orangtua Didik Anak agar Tak Mem-"bully", Heru Budi: Jangan Cuma Nonton Drakor

Megapolitan
Heru Budi Sebut Antisipasi 'Bullying' di Sekolah Tanggung Jawab Kepsek

Heru Budi Sebut Antisipasi "Bullying" di Sekolah Tanggung Jawab Kepsek

Megapolitan
Momen Mendag 'Ribut' dengan Ibu-ibu di Pasar Asemka karena Larangan 'Social Commerce'

Momen Mendag "Ribut" dengan Ibu-ibu di Pasar Asemka karena Larangan "Social Commerce"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com