JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menangis saat menyampaikan sambutan dalam acara peresmian Rumah Susun (Rusun) Sentra Mulyajaya di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (31/3/2023).
Ia menitikkan air mata saat menceritakan kegiatan blusukannya ke kolong jembatan dekat Kantor Kementerian Sosial.
Pantauan Kompas.com, Risma mulai menangis saat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Sebab, Kementerian PUPR telah membantu Kemensos merealisasikan pembangunan rusun untuk pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).
"Saya ucapkan terima kasih..., kepada Bapak Presiden dan Bapak Menteri PU...," ujar Risma.
Baca juga: Rusun untuk Tunawisma di Jakarta Diresmikan, Harga Sewa Rp 10.000 per Bulan
Risma beberapa kali berhenti bicara untuk menahan tangis. Wajahnya terlihat mulai memerah.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR, ia juga berhenti bicara selama beberapa saat.
"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya..., karena saya lihat betapa sulitnya hidup mereka (PPKS)," lanjut Risma.
Risma pun mulai menangis saat mengingat kisah seorang PPKS yang ditemuinya kala blusukan ke kolong jembatan.
Baca juga: Diresmikan, Rusun Pangudi Luhur di Bekasi Jadi Tempat Tinggal Tunawisma
Pada saat blusukan, Risma bertemu seorang ibu yang menolak tinggal di balai rehabilitasi sosial milik Kemensos.
"Ibu itu enggak mau saya ajak ke balai, belum ada rusun waktu itu. Ternyata ibu itu memiliki anak. Anaknya diperkosa di kolong jembatan itu," ujar Risma.
Sembari bercerita, ia sempat mengusap air matanya.
"Ibu itu bilang, dia enggak mau tinggal di balai karena anaknya sakit. Saya bilang, justru saya ingin bantu karena anaknya sakit. Setelah kami periksakan, ternyata si anak kena HIV," sambung Risma.
Baca juga: Ruko-ruko di Pluit yang Kebal Hukum: Caplok Bahu Jalan dan Saluran Air, tapi Belum Pernah Ditindak
Akhirnya ibu dan anak itu setuju untuk tinggal di salah satu balai rehabilitasi milik Kemensos.
Namun, tidak lama setelah tinggal di sana, anak itu dibawa ke rumah sakit lantaran kondisinya semakin parah.