JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Imigrasi Silmy Karim mengimbau jajarannya untuk mengetatkan pengawasan terhadap warga negara asing (WNA) yang masuk Indonesia berkaca pada kasus WNA yang terlibat prostitusi online.
Kedua WNA tersebut ditangkap pihak Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat.
"Jadi memang saya dorong, saya beri arahan untuk terus melakukan pengawasan kepada WNA. Jangan sampai melanggar aturan keimigrasian," ujar dia kepada wartawan di Jakarta Barat, Jumat (31/3/2023).
"Yang memang berkunjung, berwisata seusai dengan izin masuknya, izin tinggalnya, baik itu di Bali, di Jakarta, dan seluruh Indonesia," kata dia.
Baca juga: Tarif WNA Uzbekistan dan Maroko yang Terlibat Prostitusi Online Capai Rp 14 Juta
Hal ini, kata Silmy, penting dilakukan agar memberikan kenyamanan kepada masyarakat.
"Ini penting supaya juga pemberi sinyal bahwa kita sedang melakukan satu proses penindakan hukum, pengawasan yang terbaik untuk Indonesia, supaya Indonesia juga menjadi negara destinasi yang nyaman, kemudian friendly," kata Silmy.
Baca juga: Terkait Prostitusi Online, 2 WNA Asal Uzbekistan dan Maroko Ditangkap Imigrasi Jakbar
Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat menangkap dua WNA, yakni RZ (27) asal Uzbekistan dan MBS (24) asal Maroko.
Keduanya diduga melanggar aturan keimigrasian sekaligus melakukan prostitusi online di Indonesia.
Menurut Silmy, keduanya menggunakan visa on arrival selama di Indonesia.
Baca juga: Dirjen Imigrasi: Waspada, Prostitusi Kini Bisa Online dari Luar Negeri, lalu Dikirim ke Indonesia
Kedua WNA ini diduga dipesan dari luar negeri layaknya pemesanan barang di toko online.
Silmy pun ingin membangun kewaspadaan bagi Imigrasi agar lebih memperhatikan dan mengawasi kasus ini.
"Paling tidak membangun suatu kewaspadaan bahwa prostitusi online, bukan hanya barang saja yang bisa dibeli dari online dari dalam negeri, ternyata prostitusi juga bisa beli dari luar negeri. Ini kan suatu hal yang baru dan menarik," kata Silmy.
"Kemudian, kalau online ini kan seperti kita dulu pesan barang dari Amazon itu kan ada di luar, barang dikirim, ini juga kurang lebih sama seperti itu," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.