JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 200 batang pohon di sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, telah dicabut dari tempatnya.
Pencabutan pohon itu seketika membuat area Monas tampak gundul. Pohon-pohon yang sebelumnya memenuhi sisi selatan Monas tidak terlihat. Yang tampak hanya tanah merah.
Pada 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut pohon-pohon itu dengan dalih untuk proyek revitalisasi.
Baca juga: Ada Proyek Revitalisasi, 205 Pohon di Monas Dipindahkan
Rencana itu bertepatan dengan gagalnya kawasan cagar budaya tersebut menjadi lokasi sirkuit balap mobil listrik Formula E pada 2022.
Belakangan, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana menanam kembali 300 batang pohon itu di tempat semula.
Revitalisasi Monas itu, kata Heru, nantinya akan ditambah penghijauan dengan ditanam sejumlah pohon dari yang sebelumnya ditebang oleh rezim gubernur sebelumnya.
Baca juga: Alasan Mengapa Anies Tebang Ratusan Pohon di Monas: Akan Bangun Plaza seperti Konsep Awal
Catatan Kompas.com, revitalisasi kawasan Monas sudah direncanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) sejak 2018 dengan anggaran sebesar Rp 114,47 miliar.
Proses revitalisasi dimulai pada November 2019 dengan pengerjaan di sisi selatan Monas yang berhadapan langsung dengan kantor Anies di Balai Kota.
Sebanyak 205 pohon ditebang demi membuat plaza atau alun-alun beralaskan beton. Konsep ini diklaim ada di dalam rancangan awal pembangunan kawasan Monas.
Namun, keputusan Anies memangkas ratusan pohon di Monas itu mendapatkan penolakan dan kritik dari masyarakat. Pihak Istana Negara bahkan meminta Anies untuk menghentikan proyek tersebut sementara waktu.
Baca juga: Kawasan Monas Direvitalisasi, Parkir IRTI Bakal Direlokasi ke Sekitar Stasiun Gambir
Namun, resistensi dari Istana tak membuat Pemprov DKI lantas membatalkan proyek revitalisasi yang telah berjalan.
Revitalisasi sisi selatan Monas pun rampung pada medio 2021. Namun, revitalisasi itu berhenti pada sisi selatan saja. Padahal, sejak awal revitalisasi direncanakan untuk seluruh kawasan Monas.
Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang DKI Jakarta Heru Hermawanto berdalih, revitalisasi terhenti karena terhalang aturan Keputusan Presiden Nomor 25 tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
Pemprov DKI berencana mengusulkan revisi Keppres itu kepada pemerintah pusat. Namun, revisi itu juga harus tertunda karena menunggu kepastian perpindahan kawasan Ibu Kota ke Kalimantan.
Baca juga: Revitalisasi Monas, Pemprov DKI Akan Tambah Area Hijau Jadi 64 Persen
Rencana menghijaukan kembali kawasan Monas mencuat. Pemprov bakal kembali menanam ratusan pohon bersamaan dengan revitalisasi kawasan sekitar Juli atau Agustus 2023.
Untuk memenata kembali kawasan Monas itu, Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat menyiapkan anggaran mencapai Rp 100 miliar untuk tahap pertama.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris mengatakan total ada 300 pohon dari berbagai jenis yang akan ditanamkan baru maupun menggantikan pohon yang sudah ada.
Dalam rencana revitalisasi itu, Pemprov DKI Jakarta akan menambah area hijau menjadi 64 persen dari saat ini hanya 50 persen dari total luas kawasan Monas.
Baca juga: Pohon di Monas Akan Ditanam Kembali, Pemprov DKI dan Pusat Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar
Afan menyebutkan, area hijau ditambah dengan cara melebarkan jalur hijau di empat silang Monas. Namun, ia belum mengungkapkan lebar jalur hijau di setiap silang Monas setelah dilebarkan nantinya.
"Empat silang itu nanti akan kami akan lebarkan untuk media hijaunya," sebut Afan.
penanaman itu akan dilakukan setelah Pemprov DKI memeriksa kondisi pohon yang saat ini ada di Monas.
"Kami ini kan spiritnya hijau ya. Itu ada lebih dari 300 pohon yang nanti akan ditanam dan kami juga tidak akan sembarangan take out pohon," kata Afan.
(Penulis : Singgih Wiryono, Ihsanuddin, Muhammad Isa Bustomi | Editor : Egidius Patnistik, Ivany Atina Arbi, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.