JAKARTA, KOMPAS.com - Irjen Teddy Minahasa membantah memiliki anak hasil hubungannya dengan Linda Pujiastuti alias Anita.
Mantan Kapolda Sumatera Barat itu juga mempertanyakan, sosok anak yang disebut-sebut akan dibawa dalam persidangan kasus peredaran sabu yang menjeratnya.
Hal itu disampaikan Teddy kala membacakan pleidoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (13/4/2023).
Baca juga: Terlibat Kasus Peredaran Sabu, Teddy Minahasa Tuding Ada yang Titip Hukuman Mati pada Jaksa
"Penasihat hukum Linda Pujiastuti yaitu Adriel Viari Purba juga merilis di beberapa media massa bahwa pada saat sidang Linda Pujiastuti sebagai saksi akan menghadirkan anak dari hasil pernikahan siri dengan saya," ungkap Teddy.
"Namun sampai saat ini anak tersebut zonk juga, alias tidak pernah ditampilkan," sambung dia.
Teddy mengatakan, jika klaim Linda Pujiastuti benar telah menikah siri pada 2019 dan memiliki anak, maka anak tersebut saat ini berusia tiga tahun.
Akan tetapi, Teddy berujar, perkataan Linda tidak pernah terbukti. Dia mengatakan, untuk membuktikan hubungan darah dengan anak tersebut dapat dilakukan tes DNA.
"Apakah Linda Pujiastuti memiliki anak dengan usia tiga tahun saat ini? Tentu jawabannya tidak punya," ucap Teddy.
Dalam kesempatan itu, Teddy juga membantah pernyataan Linda yang menyebutkan telah menikah siri dengannya.
Teddy merasa heran lantaran agama yang dianutnya berbeda dengan Linda.
"Hal ini sangatlah tidak logis, karena saya beragama Islam, sedangkan Linda Pujiastuti beragama Kristen. Istilah nikah siri hanya ada dalam agama Islam," papar Teddy.
Mantan ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini menyatakan, baru mengetahui nama asli Linda.
Sebab, selama ini dia mengenal wanita itu dengan panggilan Anita.
Baca juga: Bacakan Pleidoi, Teddy Minahasa Beberkan Sederet Prestasi Tanpa Kolusi dan Nepotisme
"Yang lebih tidak masuk akal adalah Linda Pujiastuti masih memiliki suami. Bagaimana bisa, seorang wanita yang menjadi istri orang lalu menikah dengan orang lain," jelasnya.
Dalam persidangan Rabu (1/3/2023), Linda mengaku bahwa dirinya memiliki hubungan spesial dengan Teddy.
Perempuan dalam pusaran peredaran sabu yang dikendalikan Teddy ini menyampaikan sering tidur bersama ketika terapung di Laut Cina Selatan, dalam ekspedisi pencegahan peredaran narkotika.
"Kami setiap hari di kapal tidur bersama, dan saya sempat meminta maaf. Beliau jawabnya 'tidak apa-apa, lain kali kalau ada proyek lagi kita kerjakan, cari yang gampang saja'," ungkap Linda.
Adapun permintaan maaf itu disampaikan, setelah ekspedisi di Laut Cina Selatan gagal. Linda kemudian menyampaikan hal mengejutkan lainnya.
Baca juga: Bantah Jual Sabu, Teddy Minahasa: Jabatan Kapolda secara Ekonomi Sudah Cukup
"Saya itu istri sirinya Pak Teddy Minahasa, biar pun beliau tidak mengakui," kata dia.
Menurut jaksa dalam dakwaannya, Teddy bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.
Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram.
Dalam persidangan terungkap bahwa Teddy meminta AKBP Dody mengambil sabu itu lalu menggantinya dengan tawas.
Awalnya, Dody sempat menolak. Namun, pada akhirnya Dody menyanggupi permintaan Teddy.
Dody kemudian memberikan sabu tersebut kepada Linda. Setelah itu, Linda menyerahkan sabu tersebut kepada Kasranto untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba.
Total, ada 11 orang yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba ini, termasuk Teddy Minahasa.
Sementara itu, 10 orang lainnya adalah Hendra, Aril Firmansyah, Aipda Achmad Darmawan, Mai Siska, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pujiastuti, Syamsul Ma'arif, Muhamad Nasir, dan AKBP Dody Prawiranegara.
Teddy dan para terdakwa lainnya didakwa melanggar Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.