JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Ruang Jakarta (Rujak) Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja menilai penutupan akses putaran balik (u-turn) di simpang Pasar Santa adalah bentuk penggusuran terhadap pejalan kaki dan pesepeda.
"Tadinya ruang itu sudah diubah untuk pejalan kaki dan pesepeda, jadi lebih lapang dan leluasa, sebetulnya cocok dengan karakter area Pasar Santa yang banyak tempat makan dan toko, sekarang malah berubah jadi jalan. Jadi, ruang pejalan kakinya digusur," ucap Elisa kepada Kompas.com, Minggu (16/4/2023).
Baca juga: U-turn Pasar Santa Ditutup, Kemacetan Terjadi di Sekitarnya
Atas dasar itu, ia pun berencana untuk melayangkan gugatan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Gugatan itu akan dilayangkan ketika dirinya sudah mendapat tim pengacara dan warga yang bersedia ikut memperjuangkan hak-hak pejalan kaki dan pesepeda.
"Saya pribadi 99 persen pengin menggugat. Intinya, kalau ada tim pengacara (misalnya LBH Jakarta) dan kelompok-kelompok warga yang mau jadi penggugat, (gugatan) itu bakal kejadian," tegas Elisa.
Sebelumnya, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Kepala Kepolisian (Kapolda) Metro Jaya Irjen Karyoto melihat uji coba rekayasa lalin kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/4/2023).
Baca juga: U-turn Pasar Santa Ditutup, Kemacetan Terjadi di Sekitarnya
Pihak Pemprov DKI pun juga telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya mengenai penerapan rekayasa lalin di kawasan lainnya.
Untuk itu, Heru juga meminta Irjen Karyoto untuk memberikan arahan kepada setiap kepolisian resor (polres), jika perlu mencari berbagai titik kemacetan agar dicarikan solusinya secara bertahap.
"Kita berharap setiap Polres di Jakarta bisa melihat potensi kepadatan seperti ini (pertigaan lampu merah Santa), walaupun jalan searah, tapi nanti muternya tidak kejauhan," ujar Heru.
Berdasarkan laporan dari Dirlantas Polda Metro Jaya dan Dishub, Heru mengatakan, biasanya perjalanan dari arah Jalan Wijaya ke Jalan Walter Mongisidi memakan waktu dua jam saat melewati simpang lampu merah Santa.
Saat uji coba rekayasa lalin, kata Heru, waktu perjalanan berkurang menjadi satu jam.
"Tadi bagi yang masuk dari Jalan Kapten Tendean agak kurang nyaman, karena bertambah rute (Jalan Suryo). Tapi tadi pas kami hitung (durasi) lampu merahnya," ucap Heru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.