Gudang Kandang Burung di Matraman Terbakar, Pemilik Menduga Ada yang Sengaja Sulutkan Api

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah yang dijadikan gudang kandang burung di Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur terbakar.

Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, rumah tersebut dilaporkan terbakar pada Rabu (26/4/2023) sekitar pukul 05.31 WIB.

"Pemilik rumah menduga ada yang iseng atau sengaja membakar ranting-ranting buat tangkringan burung yang ada di teras rumah," kata Gatot, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: 154 Kebakaran Terjadi di Jakarta Ramadhan Tahun Ini, Kerugian Mencapai Rp 38,6 Miliar

Setidaknya, tiga unit mobil pompa serta 15 personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan api.

Beruntung upaya pemadaman dilakukan warga sekitar menggunakan alat pemadam api ringan (Apar) berhasil. Si jago merah tidak sampai melahap seluruh rumah.

Saat personel petugas pemadam tiba di lokasi pukul 05.36 WIB api sudah nyaris padam, sehingga petugas hanya melanjutkan pemadaman.

"Pemilik menduga ada yang menyiram minyak tanah pada teras sehingga merambat ke dalam rumah. Karena pemilik mencium bau minyak tanah pada tempat yang terbakar," ujar Gatot.

Baca juga: Kebakaran Landa Permukiman Padat di Kampung Muka Ancol, 30 KK Terdampak

Gatot menuturkan tidak ada korban dalam kejadian, sementara untuk kerugian materil akibat amuk si jago merah pada teras rumah dengan luas 3X5 meter persegi ditaksir Rp20 juta.

Warga yang hendak melaporkan kebakaran dan permintaan evakuasi bisa menghubungi WhatsApp Damkar Jakarta Timur di nomor +628119197113, atau ke 112, 021 8590 4904

"Bisa juga ke 021 858 2150 yang semuanya siaga 24 jam. Sekarang kita juga ada aplikasi Go-Damkar yang bisa diunduh gratis di Play Store untuk memudahkan laporan warga," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Rumah di Matraman Jakarta Timur Terbakar, Pemilik Duga Ada yang Sengaja Sulut Api. (Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas)